Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Dokter Spesialis Paru Imbau Warga Cegah Penularan Corona: Kalau Enggak Penting, Jangan Keluar Rumah

dr Erlina Burhan menyampaikan, masyarakat juga harus berperan dalam mencegah penyebaran virus corona.

Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Dokter Spesialis Paru-Paru dari RSUP Persahabatan, Dr dr Erlina Burhan MSc Sp.P 

Kebijakan Cegah Corona Harus Tegas Lagi

Guru besar FKM Universitas Indonesia, Prof Dr Hasbullah Thabrany menanggapi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan lebih tegas.

Hasbullah menyebut, masyarakat Indonesia cenderung tidak patuh pada aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Ia pun setuju jika pemerintah akan menerapkan kebijakan pencegahan penyebaran virus corona ini agar lebih tegas lagi.

"Saya lihat masyarakat kita banyak yang tidak patuh pada anjuran, sehingga harus ada yang lebih tegas lagi," ujarnya, dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Selasa (31/3/2020).

Baca: Wanita Berusia 72 Tahun Meninggal di RS Jogja, Merupakan PDP Virus Corona

Baca: Rantai Penularan Corona Harus Diputus, dr Erlina Sebut Masyarakat Adalah Garda Terdepan

Baca: Hingga Selasa Pemprov DKI Catat 18 Ribu Warganya Jalani Rapid Test: 1,7 Persen Positif Virus Corona

Menurutnya, masyarakat Indonesia bisa belajar dari masyarakat Jepang ataupun Korea, dalam menghadapi penyebaran virus corona.

Sebab, penduduk di negara tersebut lebih patuh dan disiplin terhadap kebijakan yang dibuat pemerintah.

"Kita harus belajar dari Jepang, Korea, kasusnya menurun karena rakyatnya lebih disiplin."

"Mereka lebih patuh pada pemerintahnya," ungkap Hasbullah.

Ia menambahkan, warga Indonesia tetap tak menerapkan kebijakan pencegahan penyebaran virus corona, meski sudah ada imbauan dari tokoh agama sekalipun.

"Kita sampai tokoh agama mengimbau pun tak lebih patuh, masyarakat kita mungkin belum paham," jelas dia.

Hasbullah mengusulkan, pemerintah perlu menerapkan denda untuk membuat masyarakat patuh.

"Saya mendukung ada tindakan yang lebih tegas lagi, kalau perlu denda."

"Manusia itu pemikirannya pendek, jadi enggak ngerti."

"Kalau dia dipaksa, InsyaAllah nanti dia ngerti," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved