Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Dokter Spesialis Paru Imbau Warga Cegah Penularan Corona: Kalau Enggak Penting, Jangan Keluar Rumah

dr Erlina Burhan menyampaikan, masyarakat juga harus berperan dalam mencegah penyebaran virus corona.

Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Dokter Spesialis Paru-Paru dari RSUP Persahabatan, Dr dr Erlina Burhan MSc Sp.P 

TRIBUNNEWS.COM - Dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta, dr Erlina Burhan menyampaikan, masyarakat juga harus berperan dalam mencegah penyebaran virus corona.

Masyarakat harus membantu para tenaga medis, agar tak menangani banyak pasien corona.

Sehingga, para dokter dan perawat tak kelelahan karena banyaknya pasien yang datang ke rumah sakit.

"Jadi ini kita garda terdepan, tapi ada lagi satu hal supaya kami jangan sampai kelelahan, tolong ini dilakukan memutus rantai penularan," ujar Erlina Burhan, dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (1/4/2020).

"Untuk memutus rantai penularan, garda terdepannya bukan kami, garda terdepannya masyarakat," katanya.

"Kami mohon masyarakat patuh menjadi garda terdepan untuk memutus rantai penularan ini," jelas Erlina.

Baca: Pemerintah Putuskan Pembatasan Sosial Berskala Besar Cegah Corona, Siapa Penanggung Kebutuhan Warga?

Baca: 198 RT di 40 Kelurahan Jakarta Timur Ingin Karantina Wilayah Cegah Penyebaran Virus Corona

Baca: Efektifkah Masker Kain Jadi Alternatif Cegah Corona? Simak Hasil Penelitian di UK

Ia meminta masyarakat tetap berada di rumah, agar penularan virus corona ini tak bertambah.

"Salah satunya tagline di rumah aja, kalau enggak penting-penting banget jangan keluar," ungkap dia.

Satgas Waspada dan Siaga NcoV PB IDI, Erlina Burhan
Satgas Waspada dan Siaga NcoV PB IDI, Erlina Burhan (YouTube Indonesia Lawyers Club)

Namun, dirinya berharap ada bantuan dari pemerintah daerah terkait pekerja yang tak bisa berada di rumah.

"Tapi tentu saja ada beberapa kelompok yang memang perlu nafkah harian, yang itu mungkin pemerintah daerah harus membantu juga," ujar dr Erlina Burhan.

Mengenai alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis, Erlina berharap pemerintah bisa menyalurkan ke seluruh rumah sakit.

"Jadi tolong kembali Pak Fadjroel, APD disebar sampai ke seluruh pusat pelayanan Covid," ungkap Erlina kepada juru bicara presiden, Fadjroel Rachman yang juga hadir dalam acara tersebut.

Baca: Cegah Corona di Lapas, 30.000 Napi Dewasa dan Anak akan Dibebaskan, Terbanyak di Sumatera Utara

Baca: Cegah Penyebaran Corona, Pemerintah Akan Larang Kunjungan dan Transit WNA

Baca: Masyarakat Tak Patuhi Kebijakan Cegah Corona, Guru Besar FKM UI: Harus Tegas Lagi, Kalau Perlu Denda

Ia tak ingin jika para tenaga medis yang menangani pasien virus corona di rumah sakit, tanpa dilengkapi dengan APD.

"Jangan kami dibiarkan melayani pasien tanpa APD yang memadai."

"Itu sama dengan istilahnya bunuh diri," ungkap dr Erlina Burhan.

Kebijakan Cegah Corona Harus Tegas Lagi

Guru besar FKM Universitas Indonesia, Prof Dr Hasbullah Thabrany menanggapi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan lebih tegas.

Hasbullah menyebut, masyarakat Indonesia cenderung tidak patuh pada aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Ia pun setuju jika pemerintah akan menerapkan kebijakan pencegahan penyebaran virus corona ini agar lebih tegas lagi.

"Saya lihat masyarakat kita banyak yang tidak patuh pada anjuran, sehingga harus ada yang lebih tegas lagi," ujarnya, dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Selasa (31/3/2020).

Baca: Wanita Berusia 72 Tahun Meninggal di RS Jogja, Merupakan PDP Virus Corona

Baca: Rantai Penularan Corona Harus Diputus, dr Erlina Sebut Masyarakat Adalah Garda Terdepan

Baca: Hingga Selasa Pemprov DKI Catat 18 Ribu Warganya Jalani Rapid Test: 1,7 Persen Positif Virus Corona

Menurutnya, masyarakat Indonesia bisa belajar dari masyarakat Jepang ataupun Korea, dalam menghadapi penyebaran virus corona.

Sebab, penduduk di negara tersebut lebih patuh dan disiplin terhadap kebijakan yang dibuat pemerintah.

"Kita harus belajar dari Jepang, Korea, kasusnya menurun karena rakyatnya lebih disiplin."

"Mereka lebih patuh pada pemerintahnya," ungkap Hasbullah.

Ia menambahkan, warga Indonesia tetap tak menerapkan kebijakan pencegahan penyebaran virus corona, meski sudah ada imbauan dari tokoh agama sekalipun.

"Kita sampai tokoh agama mengimbau pun tak lebih patuh, masyarakat kita mungkin belum paham," jelas dia.

Hasbullah mengusulkan, pemerintah perlu menerapkan denda untuk membuat masyarakat patuh.

"Saya mendukung ada tindakan yang lebih tegas lagi, kalau perlu denda."

"Manusia itu pemikirannya pendek, jadi enggak ngerti."

"Kalau dia dipaksa, InsyaAllah nanti dia ngerti," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved