Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Anies Baswedan: Corona Bukan Sekadar Masalah di Grup WA

Anies Baswedan mengingatkan masyarakat, khususnya warga Jakarta, bahwa wabah virus corona bukan lagi masalah yang bisa disimak di grup WhatsApp (WA).

Penulis: Ifa Nabila
Editor: bunga pradipta p
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan masyarakat, khususnya warga Jakarta, bahwa wabah virus corona bukan lagi masalah sepele yang bisa disimak di grup WhatsApp (WA).

Anies menyebut seluruh masyarakat harus sadar bahwa bahaya corona ini mengancam di kehidupan sehari-hari.

Dilansir Tribunnews.com, hal tersebut diungkap Anies dalam teleconference unggahan YouTube Najwa Shihab, Rabu (18/3/2020).

Awalnya, Anies menjelaskan soal kebijakannya yang sempat melakukan pembatasan penggunaan transportasi umum di Jakarta seperti Transjakarta, MRT, dan LRT.

Kebijakan Anies itu sempat menimbulkan protes dari berbagai kalangan, khususnya para pengguna sarana transportasi tersebut lantaran menciptakan antrean yang cukup panjang.

Anies mengklaim sebelum virus corona mewabah hebat seperti saat ini, para penumpang antre di dalam stasiun dan halte sehingga terjadi kepadatan di dalam gerbong kereta dan bus.

Baca: BREAKING NEWS: Anies Putuskan Salat Jumat di Jakarta Ditiadakan Selama 14 Hari

Baca: BREAKING NEWS: 309 Orang Terinfeksi Covid-19, Ini 15 Provinsi Sebarannya

Ia tak ingin membiarkan para penumpang terus berdesak-desakan dan berpotensi menyebarkan virus corona.

"Soal antrean penumpang di mana-mana, selama berminggu-minggu, itu kepadatan ada dalam bus, ada dalam gerbong, tidak antre di luar pun di gerbong berdekatan, padat sekali," ujar Anies.

"Tidak mungkin di ruang tertutup gerbong kereta atau di bus padatnya seperti itu."

"Bila itu dibiarkan terus, di situlah letak potensi penularan," sambungnya.

Anies kemudian melakukan pembatasan pada Senin (16/3/2020) dan sempat berencana akan berlaku 14 hari ke depan namun batal.

Pembatasan di antaranya berupa jam operasional hingga pemangkasan rute.

Akibat kebijakannya ini, antrean pun mengular bahkan sampai ke jalanan.

"Karena itulah kemudian kita lakukan pembatasan, di mana jumlah yang masuk ke stasiun, ke halte, dibatasi, antreannya di luar," kata Anies.

Namun, Anies menyebut antrean di ruang terbuka lebih baik di banding dalam ruangan.

Baca: Anies Sempat Batasi Transjakarta hingga MRT: Antre di Luar Risiko Penularan Corona Lebih Rendah

Baca: Anies Ungkap Data Pasien Corona Beda dari Pemerintah, Najwa: Tak Koordinasi atau Ada yang Ditutupi?

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved