Virus Corona
Jika Indonesia Lakukan Lockdown, Bagaimana Ketersediaan Bahan Pokok dan Beras?
Bagaimana ketersedian bahan pokok dan beras jika Indonesia melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran corona?
"Stok Bulog aman sampai akhir tahun karena akhir Maret dan April kita sudah akan menyerap hasil panen petani lagi," ucap Tri, Selasa (17/3/2020).
"Dengan stok saat ini 1,5 juta ton, kemudian Bulog juga mempunyai target serapan 1,2 juta ton, Insyaallah stok cukup," tegasnya.
Mengutip Kompas.com, berikut rincian ketersedian bahan pangan pokok untuk Maret hingga Agustus 2020:
- Beras 25.653.591 ton (kebutuhan 15.099.846 ton)
- Jagung 13.741.071 ton (kebutuhan 9.096.555 ton)
- Bawang merah 1.060.857 ton (kebutuhan 701.482 ton)
- Cabai besar 657.467 ton (kebutuhan 551.261 ton)
- Daging ayam ras 2.063.086 ton (kebutuhan 1.737.216 ton)
- Minyak goreng 23.392.57 ton (kebutuhan 4.419.180 ton)
Baca: Ada 125 Lonjakan Kasus Corona, Malaysia Lockdown dari Rabu sampai Dua Pekan ke Depan
Baca: Ini Perbedaan Kondisi Udara China dan Italia setelah Lockdown, Lebih Bebas Polusi
Luhut sepakat belum berpikir lockdown
Seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, juga mengatakan belum berpikir lockdown terkait pencegahan virus corona (Covid-19).
Ia menyebutkan setiap negara memiliki masalahnya masing-masing.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Luhut mengungkapkan pemerintah masih berada dalam posisi mengamati mana saja hal yang bisa dikontrol.
"Mengenai lockdown, saya kira kita belum terpikir ke situlah. Setiap negara punya masalahnya sendiri-sendiri."
"Kita masih pada posisi melihat mana yang bisa kita kontrol," ujarnya melalui konferensi video akun YouTube resmi Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Senin (16/3/2020).