Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Jika Indonesia Lakukan Lockdown, Bagaimana Ketersediaan Bahan Pokok dan Beras?

Bagaimana ketersedian bahan pokok dan beras jika Indonesia melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran corona?

Editor: Wulan Kurnia Putri
Alex Suban/Alex Suban
Para penumpang menggunakan masker kesehatan saat menumpang KRL Commuterline rute Serpong-Tanah Abang di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020). Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memaparkan secara internal potensi risiko kontaminasi terbesar virus corona atau Covid-19 terjadi di dalam KRL, terutama rute Bogor-Jakarta Kota. Warta Kota/Alex Suban 

TRIBUNNEWS.COM - Bagaimana ketersediaan bahan makanan pokok dan beras jika Indonesia melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona?

Di tengah wabah virus corona di Indonesia, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta masyarakat tak perlu khawatir mengenai ketersedian bahan pangan pokok.

Syahrul mengungkapkan, stok bahan pokok aman hingga Agustus 2020.

"Kementan mengawal dengan ketat pasokan dan stok (bahan) pangan."

"Masyarakat mohon agar tenang dan tidak perlu resah. Pasokan dan stoknya ada."

Baca: Jokowi Belum Berpikir Lockdown, Ahli Sebut Social Distancing Lebih Penting

Baca: Seperti Jokowi, Luhut juga Sebut Tak Terpikir Lockdown: Setiap Negara Punya Masalah Sendiri

"Hitungan kami hingga Agustus masih cukup," ungkap Syahrul dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (16/3/2020).

Ada 11 bahan pangan pokok yang ketersediannya dikawal pemerintah.

Yakni beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai rawit, daging sapi atau kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng.

Syahrul menerangkan, panen padi dan jagung serta komoditas lainnya masih akan berlangsung hingga beberapa bulan mendatang.

Sementara untuk bawang putih, daging sapi, dan gula, pihaknya mengatakan masih mendatangkan dari luar negeri karena stok di dalam negeri belum mencukupi.

Soal ketersediaan beras, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi, juga mengatakan hal serupa.

Tri mengungkapkan, stok beras yang ada di gudang Bulog bisa mencukupi kebutuhan distribusi rutin dan operasi pasar hingga akhir 2020.

Dilansir Kompas.com, Tri menyebutkan pasokan beras masih akan datang dari panen petani pada akhir Maret dan April.

Terlebih, Bulog masih menyimpang cadangan beras sisa impor dari 2019.

Stok itu akan dikeluarkan jika harga beras di pasaran mengalami kenaikan.

Baca: Hadapi Virus Corona, Presiden Jokowi Tolak Saran Jusuf Kalla untuk Lockdown, Ini Plus Minusnya

Baca: Lockdown Segera Dimulai, Supermarket di Malaysia Minta Pembeli Tidak Panik

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved