Pupuk Indonesia Grup Dukung Input Data e-RDKK 2026
Pupuk Indonesia Grup bersama Kementerian Pertanian mendukung percepatan input data e-RDKK 2026 melalui sosialisasi pupuk subsidi.
TRIBUNNEWS.COM — PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) mengadakan Sosialisasi Penyaluran Pupuk Organik Subsidi di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat serapan pupuk subsidi sekaligus memperkuat tata kelola penyaluran yang lebih transparan, akuntabel, dan tepat sasaran, sebagai bagian dari persiapan implementasi sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) tahun 2026.
Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik, Adityo Wibowo, menyampaikan bahwa Pupuk Indonesia Grup siap mendukung implementasi e-RDKK 2026 guna mewujudkan tata kelola pupuk subsidi yang semakin efisien, transparan, dan akuntabel.
”Kami menyadari, keberhasilan program ini hanya dapat dicapai melalui komunikasi yang intensif, koordinasi yang solid, dan semangat gotong royong. Pupuk Indonesia Grup siap mendukung penuh,” demikian ungkap Adityo.
Pupuk Indonesia Grup mendukung penuh program ketahanan pangan yang telah menjadi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Salah satu upayanya dengan menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi termasuk pupuk organik Petroganik. Menurut dia, pupuk organik subsidi atau yang dikenal Petroganik memiliki manfaat dalam menjaga kesuburan tanah, memperbaiki struktur lahan, meningkatkan efisiensi pupuk, serta menjaga keberlanjutan ekosistem pertanian.
Oleh karena itu, Adityo menyampaikan bahwa kolaborasi lintas lembaga menjadi penting untuk memastikan serapan pupuk subsidi salah satunya organik berjalan optimal di lapangan. Langkah ini dirancang agar diseminasi informasi, edukasi pemupukan, serta pengawalan penebusan pada kios resmi atau yang sekarang disebut titik serah (PPTS) dapat berlangsung merata salah satunya wilayah Kabupaten Lombok Timur.
Baca juga: Pupuk Indonesia Gelar Sosialisasi Pupuk Bersubsidi, Realisasi di Mamuju Capai 82 Persen
Direktur Pupuk Kementerian Pertanian, Jekvy Hendra, optimalisasi penyaluran pupuk bersubsidi perlu didukung dengan data. Oleh karena itu, dirinya mengajak kepada seluruh stakeholder untuk mensukseskan program e-RDKK tahun 2026.
”Kedatangan kami untuk memberikan pemahaman semua teman-teman. Kalau mau menginput data RDKK harus mengumpulkan semua kelompok tani, jangan kepada individu, tapi verifikasi ke semua kelompok tani, lahannya cocok tidak, silahkan melakukan verifikasi secara selektif setelah itu diinput ke RDKK,” kata Jekvy.
Pada kesempatan yang sama, Kapoksi Pupuk Bersubsidi Ditjen PSP Kementerian Pertanian, Sri Pujiati menghimbau kepada seluruh petani atau kelompok tani dan penyuluh pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk mensukseskan e-RDKK 2026 dengan menginput data yang tepat sesuai yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 15 Tahun 2025.
“Dalam proses pendataan, mari kita lakukan sesuai kondisi riil di lapangan. Jangan sampai data RDKK yang disusun tidak mencerminkan kebutuhan sebenarnya. Misalnya, jika suatu lahan merupakan lahan tadah hujan dan hanya mampu panen satu kali, cukup dituliskan satu musim tanam saja. Tidak perlu dipaksakan menjadi tiga musim tanam bila faktanya tidak demikian. Dengan pendataan yang akurat, perencanaan dan penyaluran pupuk akan lebih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan petani,” jelasnya.
Lebih lanjut Sri meminta kepada seluruh petani tak perlu khawatir jika telah menginput data pupuk subsidi pada RDKK sesuai dengan kebutuhan real. Menurut dia, proses input RDKK dapat diusulkan pada tahun berjalan seperti yang tertuang pada Permentan Nomor 15 Tahun 2025.
Pupuk Indonesia Sediakan 44.642 Ton Pupuk Subsidi di NTB
Guna memenuhi kebutuhan petani, Senior Manager (SM) Regional 3B Pupuk Indonesia Sidharta mengatakan bahwa Pupuk Indonesia menyediakan stok pupuk subsidi di gudang Lini III Provinsi NTB sebanyak 44.642 ton yang siap ditebus petani sesuai ketentuan. Adapun stok pupuk bersubsidi tersebut terdiri dari 30.566 ton Urea, 12.427 ton NPK, 521 ton NPK Formula Khusus/Kakao, dan 1.040 ton Organik.
Sementara dari sisi realisasi, Pupuk Indonesia berhasil menyalurkan 236.172 ton pupuk bersubsidi di NTB. Secara khusus, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Lombok Timur mencapai 37.072 ton atau telah mencapai 57 persen dari alokasi yang ditetapkan. Rinciannya meliputi Urea sebesar 20.909 ton, NPK Phonska 14.076 ton, NPK Formula Khusus Kakao 5 ton, serta Organik 2.082 ton.
”Pupuk Urea masih mendominasi serapan dengan penyaluran yang konsisten untuk mendukung kebutuhan komoditas pangan utama. Produk NPK Phonska menjadi pilar penting dalam menunjang produktivitas padi dan jagung, dengan realisasi penyaluran yang stabil dan stok yang memadai di gudang lini III. Produk NPK Formula Khusus (FK) Kakao, meskipun porsinya lebih kecil, tetap disalurkan sesuai kebutuhan wilayah sentra komoditas kakao untuk menjaga kualitas produksi kakao,” kata Sidharta.
Baca juga: Pupuk Indonesia Permudah Akses Pupuk Subsidi, Dukung Petani Sambut Musim Tanam
Jawab Aspirasi Petani Indramayu, Mentan Amran Beri Solusi Cepat dan Tegas |
![]() |
---|
Viral Senior Paksa Maba Unsri Berciuman, Panen Hujatan hingga Berujung HIMATETA Dibekukan |
![]() |
---|
Mentan Amran Minta Maaf Sempat Ada Kegaduhan Soal Beras Oplosan |
![]() |
---|
RI akan Bangun Pusat Produksi Pangan di Kalimantan-Sumatera untuk Dipasok ke Palestina |
![]() |
---|
Pura Engineering Hadirkan Beragam Produk Inovatif untuk Kemajuan Sektor Pertanian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.