Festival Seni Multatuli 2025 Pacu Ekonomi Lokal Lewat Sektor UMKM dan Pariwisata
Efek ekonomi dari Festival Seni Multatuli terasa di berbagai sektor, mulai dari perhotelan, pedagang hingga penyedia peralatan.
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Festival Seni Multatuli (FSM) 2025 yang berlangsung pada 19–21 September di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, tak cuma menjadi ajang pertunjukan seni dan budaya, tapi juga berdampak pada perekonomian warga lokal.
Festival Seni Multatuli (FSM) adalah sebuah perayaan tahunan seni, budaya, dan pemikiran yang diselenggarakan di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.
Baca juga: Mulai Kerajinan Baduy hingga Lukisan, Festival Seni Multatuli 2025 Jadi Magnet Ekonomi Warga Lebak
Festival ini pertama kali digelar pada tahun 2018 dan berpusat di Museum Multatuli, sebagai bentuk penghormatan terhadap semangat pembebasan dan perjuangan rakyat kecil yang diusung oleh tokoh Multatuli--penulis Belanda yang mengkritik kolonialisme di Indonesia melalui novel Max Havelaar.
Kepala Museum Multatuli, Ubaidillah Muchtar, mengatakan bahwa efek ekonomi dari festival tersebut terasa di berbagai sektor. Mulai dari perhotelan, pedagang hingga penyedia peralatan.
"Tentu saja ada dampak ekonomi. Hotel-hotel penuh, penginapan terisi, pedagang berjualan selama tiga hari, penyedia peralatan dan makanan juga kebagian rezeki," kata Ubaidillah, Kamis (25/9/2025).

Ia menyebut berdasarkan data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), seluruh hotel yang terdata di Rangkasbitung alami okupansi penuh selama festival berlangsung.
"Informasi dari teman-teman PHRI, semuanya penuh," ungkapnya.
Selain sektor akomodasi, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga merasakan lonjakan penjualan.
Ini karena pedagang di sekitar lokasi festival ikut meraup keuntungan.
"Teman-teman UMKM yang jualan kaos, produk, alhamdulillah laku. Laporan dari mereka juga tertib," kata Ubaidillah.
"Pengelola parkir senang karena ada kebijakan penghapusan retribusi dan pajak selama festival dari Bupati Lebak," jelasnya.
Sementara Museum Multatuli juga mengalami peningkatan jumlah pengunjung selama FSM 2025.
Meski belum ada data resmi dari pemerintah maupun PHRI, Ubaidillah memperkirakan jumlah pengunjung mencapai 10 ribu orang, terutama pada malam puncak acara.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.