Munas II IASPRO Tetapkan Wahyu Adiartono Sebagai Ketua Umum Periode 2025-2030
Pemetaan dan penguatan asesor kompetensi dengan membuat basis data nasional untuk pemetaan asesor berdasarkan bidang dan kebutuhan daerah.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Asesor Profesional Indonesia (IASPRO) sukses menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-II dan resmi menetapkan Ir. Wahyu Adiartono, MBA., PhD sebagai Ketua Umum terpilih periode 2025-2030 di Jakarta, Sabtu, 20 September 2025.
Profesi asesor menjalankan peran dalam memberikan penilaian, evaluasi, atau bimbingan, khususnya dalam bidang pendidikan, pelatihan, atau sertifikasi profesi.
Asesor melaksanakan proses uji kompetensi terhadap peserta uji (orang yang dinilai) berdasarkan tugas yang diberikan oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) atau BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
Baca juga: Akademisi Ungkap Tantangan Masa Depan Profesi Akuntan di Era Kecerdasan Buatan
Wahyu Adiartono menekankan pentingnya semangat Re:Charge sebagai upaya menyegarkan visi, misi, dan program organisasi agar lebih adaptif terhadap disrupsi teknologi, kolaboratif dengan seluruh pemangku kepentingan, serta memberikan dampak nyata bagi ekosistem sertifikasi kompetensi di Indonesia.
Munas II IASPRO Merevitalisasi Peran Asesor
Munas IASPRO ke-II menjadi forum strategis untuk mengevaluasi capaian lima tahun perjalanan organisasi dan merumuskan arah baru yang relevan dengan perkembangan zaman.
Kegiatan munas dihadiri Wakil Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Ulfah Mashfufa, bersama jajaran Anggota BNSP, Adi Mahfudz Wuhadji, Miftakul Aziz, Adji Martono dan Ketua Sekretariat BNSP Moh. Amir Syarifuddin.
Hadir pula Dewan Pembina, Dewan Pengarah, dan Dewan Etika IASPRO. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menegaskan komitmen bersama untuk
Wakil Ketua BNSP Ulfah Mashfufa mengatakan, tantangan utama dalam pengembangan sistem sertifikasi kompetensi kerja nasional adalah memastikan pelayanan sertifikasi mudah diakses oleh masyarakat dan menjaga mutu sertifikasi.
Ia juga berharap para asesor profesional dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga kualitas pengelolaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan berkontribusi nyata terhadap daya saing sumber daya manusia (SDM) global.
"Asesor profesional adalah garda terdepan dalam menjaga mutu sertifikasi," ujar Ulfah Mashfufa.
"Kami ingin asesor mampu menjadi bagian dari sistem sertifikasi nasional yang berkualitas sekaligus berkontribusi nyata terhadap daya saing SDM secara global yang update dengan perkembangan teknologi," tambahnya.
Ulfah Mashfufa juga menyampaikan beberapa kebijakan BNSP yang akan terus dikembangkan di 2025, antara lain:
• Pemeliharaan kompetensi Master Asesor.
• Evaluasi penerapan materi uji kompetensi terbaru.
• Perbaikan petunjuk teknis pelatihan dan sertifikasi Asesor Kompetensi (Askom).
• Pembinaan dan pemeliharaan asesor lisensi.
• Pelaksanaan dan evaluasi berkala program magang Certified Master Asesor (CMA).
• Kebijakan pemeliharaan dan pemantauan kinerja asesor kompetensi oleh LSP.
Wakil Ketua BNSP Ulfah Mashfufa juga menekankan bahwa organisasi profesi seperti IASPRO memiliki peran strategis untuk beradaptasi dengan tiga isu besar, yaitu transformasi digital, ekonomi hijau dan berkelanjutan, serta keterbukaan global.
Keseharian Menkeu Purbaya saat Masih Jadi Ketua LPS: Bisa Kerja 24 Jam jika Ekonomi Tidak Normal |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Kaget Gajinya Lebih Kecil Dibandingkan di LPS, Berapa Bedanya? |
![]() |
---|
RUU Pertekstilan Jadi Fokus Munas API XVI, Jemmy Kartiwa Kembali Pimpin Asosiasi |
![]() |
---|
Beban Tugas Dosen Kian Menumpuk dan Mencekik tapi Kesejahteraan Semakin Sempit? |
![]() |
---|
iPhone 17 Rilis, tapi Belum Terdaftar TKDN Kemenperin: Kapan Masuk Indonesia? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.