BAKN DPR RI Gelar Rapat Tertutup dengan Danantara, Bahas Apa?
Pantauan Tribunnews, rapat baru dimulai sekitar 10.35 WIB dan pintu rapat baru dibuka kembali pada 13.10 WIB.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI menggelar rapat tertutup dengan Danantara Indonesia pada Kamis (11/9/2025).
Awalnya, rapat dijadwalkan berlangsung terbuka dan bahkan sudah disiapkan untuk disiarkan langsung melalui akun YouTube TV Parlemen pada pukul 10.00 WIB.
Namun, mendadak rapat tersebut diputuskan berlangsung secara tertutup.
Dalam undangan yang diterima Tribunnews, rapat dihadiri oleh COO Danantara Indonesia Dony Oskaria dan membahas tata kelola Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta penyusunan laporan keuangan.
Baca juga: Menkeu Purbaya Berharap Danantara dan Swasta Berkontribusi Sebagai Motor bagi Pertumbuhan Ekonomi RI
Pantauan Tribunnews, rapat baru dimulai sekitar 10.35 WIB dan pintu rapat baru dibuka kembali pada 13.10 WIB.
Usai rapat, awak media sempat mencoba meminta keterangan dari Dony Oskaria, tetapi ia menolak memberikan komentar kepada wartawan.
Ketua BAKN DPR RI Andreas Eddy Susetyo akhirnya menjelaskan bahwa rapat ini digelar tertutup karena antara pihaknya dan Danantara masih dalam tahap pendalaman.
"Jadi yang kami sampaikan tadi ada hal-hal yang perlu diklarifikasi. Dari situ mereka nanti menyampaikan, nanti kami juga akan dapat konsultasi dengan BPK juga," katanya ketika ditemui usai rapat yang digelar di ruangan BAKN DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
"Nanti kalau udah ada kesimpulan dari itu baru kami sampaikan. (Kalau disampaikan sekarang, red) nanti aku melanggar etika," sambungnya.
Andreas menjelaskan, setelah rapat ini Danantara akan memberikan penjelasan terkait sejumlah hal yang diminta untuk diklarifikasi oleh BAKN DPR RI.
Andreas tidak menjelaskan secara gamblang apa saja yang diminta untuk diklarifikasi oleh Danantara, tetapi yang jelas mereka meminta agar itu diperbaiki.
"Secara garis besar tentu kita mengarapkan adanya perbaikan, istilahnya itu hal-hal yang dianggap masih kurang," ujar Andreas.
Dalam rapat tersebut, turut hadir pula Direktur Utama BUMN. Yang bersangkutan hadir karena mereka berkaitan dengan pembahasan soal perbaikan tata kelola di rapat ini.
"Makanya kita undang sekarang BRI itu kan di bawah superholding Danantara. Sehingga, nanti itu menjadi bagi superholding itu lebih melakukan perbaikan tata kelola dan supaya jadi lebih baik lagi, intinya di situ," kata Andreas.
Akademisi Sebut SWF Indonesia Kunci Mendorong Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi |
![]() |
---|
Danantara Sebut Proyek Pengolahan Sampah Jadi Sumber Energi Bakal Kolaborasi dengan Swasta |
![]() |
---|
Danantara dan INA Bisa Sediakan Pembiayaan Jangka Panjang untuk Hilirisasi Nikel dan Baterai EV |
![]() |
---|
Petani Tebu Tagih Janji Danantara Mau Serap Gula: Kami Butuh Kepastian |
![]() |
---|
Danantara Tegaskan Komitmennya Serap Gula Petani dan Gerakkan Pedagang untuk Jaga Stabilitas Pasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.