Danantara Sebut Proyek Pengolahan Sampah Jadi Sumber Energi Bakal Kolaborasi dengan Swasta
pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait proyek pengelolaan sampah sebagai sumber energi atau Waste to Energy (WTE).
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menyatakan, proyek pengelolaan sampah sebagai sumber energi atau Waste to Energy (WTE) akan dilakukan atas kolaborasi pemerintah dengan swasta.
Proyek WTE merupakan pilar besar dalam upaya transformasi pengelolaan sampah di Indonesia. Dengan adanya proyek ini, persoalan sampah nasional bisa selesai secara efisien dan ramah lingkungan.
Baca juga: Target 100 Persen Sampah Terkendali Tahun 2029, Sistem Open Dumping di TPA Bakal Dilarang
"Detailnya itu di bagian HI (Danantara Holding Investment). Tapi yang saya tahu itu adalah kolaborasi antara pemerintah dan swasta juga," ujar MD Risk Management PT Danantara Asset Management (Persero) Riko Banardi saat ditemui di Graha Sucofindo, Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Riko enggan menjelaskan lebih rinci soal kerjasama proyek WTE ini, karena kewenangannya ditangan Danantara Holding Investment.
"Tapi detailnya bukan di saya. Karena saya di Holding Operational bukan di Holding Investment," ujar dia.
Staf Ahli Bidang Kelestarian Sumber Daya Keanekaragaman Hayati dan Sosial Budaya Kementerian Lingkungan Hidup, Noer Adi Wardojo mengatakan, pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait proyek WTE.
Dia enggan mengungkap secara detil proyek tersebut, sebelum terbitnya Perpres WTE ini.
"Infonya adalah sebentar lagi Perpresnya akan terbit, jadi sabar tunggu ya," ujar dia.
"Kita menunggu Perpresnya terbit dulu, nanti akan ada penjelasan yang lebih lengkap," sambungnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo menggelar rapat bersama jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka Jakarta, Senin (25/8/2025).
Adapun rapat ini membahas isu strategis yang mencakup ketahanan pangan, pengelolaan energi berbasis sampah, hingga program koperasi desa untuk memperkuat ekonomi rakyat.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengaku ditegur oleh Presiden Prabowo Subianto mengenai masalah administrasi proyek waste to energy.
"Tadi Presiden menegur kami, jangan 6 bulan administrasi, 3 bulan kalau bisa," kata Zulkifli Hasan usai rapat, Senin.
Pria yang karib disapa Zulhas ini mengaku siap mengikuti arahan tersebut. Adapun percepatan administrasi diambil agar proyek mampu tercapai dalam 18 bulan.
"Sehingga 18 bulan bisa selesai, kita usahakan,” ujarnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Menteri Haji Pastikan Prabowo Setujui Pembangunan Kampung Haji Didanai Danantara |
![]() |
---|
5 Pilihan Aplikasi Saham Terpercaya di Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Limbah Sawit Jadi Sumber Energi Berkelanjutan untuk Industri Otomotif |
![]() |
---|
Top 5 Aplikasi Crypto Terpercaya di Indonesia 2025 |
![]() |
---|
'Less, Better, No Plastic', Strategi Bertahap Hadapi Darurat Sampah Kemasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.