Kemenperin: 1.690 Perusahaan Bangun Fasilitas Produksi Baru, Investasi Mencapai Rp 930 Triliun
Total investasi dari sektor industri makanan mencapai lebih dari Rp 50 triliun, dengan rencana penyerapan tenaga kerja sekitar 16.206 orang.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri manufaktur Indonesia memiliki prospek yang cerah. Berdasarkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Agustus 2025, manufaktur sedang berada dalam posisi ekspansi dengan nilai IKI 53,55 poin.
Indeks Kepercayaan Industri (IKI) adalah indikator yang dirilis oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Indonesia untuk mengukur tingkat optimisme atau keyakinan para pelaku industri manufaktur terhadap kondisi perekonomian dan prospek bisnis mereka enam bulan ke depan, dengan nilai di atas 50 menunjukkan kondisi ekspansif atau positif.
Cemerlangnya kinerja industri dibuktikan dengan rencana pembangunan fasilitas produksi baru. Menurut data SIINas (Sistem Informasi Industri Nasional) Kementerian Perindustrian, ribuan industri tengah melangsungkan rencana pembangunan pabrik baru.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengatakan ada 23 subsektor industri yang melaporkan bahwa mereka sedang dalam tahap membangun fasilitas produksi.
"Pada semester 1 2025 terdapat 1.690 perusahaan industri yang melaporkan pembangunan fasilitas produksi baru dengan nilai investasi total Rp 930 triliun. Dari jumlah tersebut, investasi tanpa tanah dan pembangunan mencapai Rp 593 triliun. Tenaga kerja yang direncanakan akan diserap 332.298 orang," ungkap Febri dalam Rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Agustus 2025, Gedung Kementerian Perindustrian, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2025).
Febri menerangkan, jumlah tenaga kerja yang akan diserap belum real, sebab data yang dihimpun saat ini masih merupakan proyeksi potensi penyerapan, karena masih dibangun fasilitas produksinya. Kalau masih dibangun kan belum berproduksi.
Sektor industri makanan menjadi salah satu penyumbang investasi terbesar, dengan 246 perusahaan melaporkan pembangunan fasilitas produksi.
Total investasi dari sektor industri makanan mencapai lebih dari Rp 50 triliun, dengan rencana penyerapan tenaga kerja sekitar 16.206 orang.
"Per subsektor contoh industri makanan itu yang akan investasi ada 246 perusahaan industri yang melaporkan. Mereka sedang membangun fasilitas produksi. Fasilitas produksi yang mereka bangun dari 246 itu total investasi Rp 50 triliun. Investasi tanpa tanah dan pembangunan Rp 41 triliun. Tenaga kerja yang akan diserap itu kira-kira 16.206 orang," ujar Febri.
Sementara itu, industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki menunjukkan investasi yang lebih besar. Sub-sektor ini, khususnya alas kaki, menanamkan modal sebesar Rp 58 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja hingga 107.302 orang.
Febri menambahkan, hal ini menunjukkan karakter industri tersebut adalah manufaktur yang padat modal sekaligus padat karya.
"Lalu Industri kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki. Ini sebenarnya didominasi oleh industri alas kaki. Industri alas kaki juga banyak sekali yang melaporkan melakukan pembangunan fasilitas produksi. Nilai investasinya Rp 58 triliun. Jauh lebih besar dari industri makanan. Berarti, ini industri padat modal tapi juga padat karya. Dia akan merencanakan menyerap tenaga kerja sebanyak 107.302 orang," jelas Febri.
5 Pilihan Aplikasi Saham Terpercaya di Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Limbah Sawit Jadi Sumber Energi Berkelanjutan untuk Industri Otomotif |
![]() |
---|
Top 5 Aplikasi Crypto Terpercaya di Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Konsisten Terapkan Manajemen Risiko yang Prudent, Tugure Sabet Penghargaan |
![]() |
---|
Menteri Ekraf: AI Jadi Kolaborator Baru di Industri Kreatif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.