Sabtu, 4 Oktober 2025

Kemenperin Dorong CPNS Jadi Eksekutor Transformasi Industri Nasional

Keberhasilan strategi dalam pengembangan sektor industri nasional semua bergantung pada para eksekutornya. 

Istimewa
INDUSTRI - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Ministerial Lecture dengan tema Strategi Pembangunan Industri Nasional di Jakarta, Selasa (26/8/2025). Keberhasilan strategi dalam pengembangan sektor industri nasional semua bergantung pada para eksekutornya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Ministerial Lecture dengan tema Strategi Pembangunan Industri Nasional di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) yang ditujukan untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kemenperin.

Kegiatan tersebut menjadi pembekalan awal bagi CPNS untuk memahami nilai dasar ASN, pengetahuan tentang tugas dan fungsi jabatan, serta substansi organisasi Kemenperin.

Para CPNS juga dibekali pengetahuan mengenai arah kebijakan pembangunan industri nasional, sehingga diharapkan mampu memperkuat peran mereka sebagai generasi penerus pembangunan sektor industri.

Baca juga: Kemenperin Uji Teknologi CCU, Bisa Tangkap 65 Persen Emisi CO2 Industri

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan pentingnya sektor industri manufaktur sebagai motor utama perekonomian nasional.

"Sektor industri tidak hanya menjadi kontribusi utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional, namun juga menyerap tenaga kerja berjumlah besar dan memiliki multiplier effect yang mendorong pertumbuhan pada berbagai sektor lainnya," tutur Agus dalam keterangan resmi, Selasa (26/8/2025).

Menperin menambahkan, keberhasilan strategi dalam pengembangan sektor industri nasional semua bergantung pada para eksekutornya. 

"Saya harap adik-adik CPNS memiliki pemikiran yang penuh dengan wawasan, hati yang penuh integritas dan semangat tinggi mencintai Indonesia," imbuh Agus.

Ia menyebutkan, pada 2024 nilai tambah manufaktur (Manufacturing Value Added/MVA) Indonesia mencapai 265,07 miliar dolar AS, menempatkan Indonesia pada posisi ke-13 dunia.

Sementara pada triwulan II 2025, industri pengolahan nonmigas mencatat pertumbuhan 5,60 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen. Sektor industri juga menyumbang 16,92 persen terhadap PDB nasional.

Dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 dan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Kemenperin telah menyiapkan Rancangan Perubahan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN).

Strategi ini mencakup hilirisasi industri, pemanfaatan teknologi, pengembangan industri hijau, hingga penguatan SDM berbasis kompetensi.

Agus juga menekankan bahwa Kemenperin tengah mendorong Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) untuk menjawab tantangan global.

"SBIN akan menciptakan pengembangan industri yang berorientasi pada pembentukan masa depan bangsa yang lebih mandiri, berdaya saing tinggi dan berpihak pada rakyat," ungkap Menperin.

Enam program prioritas telah ditetapkan Kemenperin untuk lima tahun mendatang, yaitu:

1. Hilirisasi industri dan penyediaan bahan baku

2. Pengembangan infrastruktur dan fasilitasi kawasan industri

3. Penguatan industri dalam negeri

4. Teknologi dan modernisasi industri

5. Pengembangan SDM industri

6. Net Zero Emission di sektor industri

Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto, mengatakan Ministerial Lecture dan PKTBT merupakan bagian dari pembentukan ASN yang berintegritas, nasionalis, unggul dan profesional.

"Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis terkait sektor industri, namun kami berharap mampu menumbuhkan semangat dan motivasi para CPNS untuk berkontribusi nyata dalam pengabdian mereka," ujar Eko.

Tahun ini, Kemenperin menerima 832 CPNS, termasuk lima orang dari formasi disabilitas, serta 61 lulusan politeknik dan 1 lulusan SMK di bawah naungan Kemenperin.

"Kami dengan bangga menyampaikan bahwa tahun ini kami menerima lima CPNS dari formasi disabilitas yang bergabung dengan Kemenperin. Hal ini merupakan wujud nyata kami dalam menciptakan iklim lingkungan kerja yang inklusif, setara, dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh putra-putri bangsa untuk berkontribusi dalam pembangunan industri nasional," terang Eko.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved