Pertamina EP Naikkan Kapasitas Produksi Lapangan Akasia Bagus Jadi 9.000 BLPD dan 22 MMSCFD
Stasiun Pengumpul Akasia Bagus didesain mengolah minyak dan gas dengan kapasitas total sebesar 9.000 barel cairan per hari (BLPD) dan 22 MMSCFD.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina EP, Subholding Upstream Pertamina tengah mengembangkan proyek strategis Stasiun Pengumpul Akasia Bagus (SP ABG) Stage 1, Lapangan Akasia Bagus.
Lapangan Akasia Bagus merupakan wilayah kerja PT Pertamina EP yang merupakan afiliasi dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
Stasiun Pengumpul Akasia Bagus didesain mengolah minyak dan gas dengan kapasitas total sebesar 9.000 barel cairan per hari (BLPD) dan 22 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Adapun Lapangan Akasia Bagus yang dioperasikan Pertamina EP Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, dikembangkan berdasarkan Plan of Development (POD) yang disetujui pada 27 Desember 2017.
Pengembangannya melalui dua tahap mekanisme, yaitu Stage 1 dan Stage 2, guna meningkatkan keandalan fasilitas dalam menampung hasil produksi migas.
Peningkatannya dari kapasitas awal 1.750 BLPD dan 3 MMSCFD menjadi 9.000 BLPD dan 22 MMSCFD.
General Manager Zona 7 Regional Jawa Pertamina EP Afwan Daroni menuturkan, upgrading fasilitas produksi akan dilengkapi dengan CO2 Removal Package dengan amine system (MDEA), Gas Dehydration Unit dan Thermal Oxidation (TOX).
Tujuannya adalah untuk mengurangi kadar CO2, H2S, dan air agar sesuai spesifikasi penjualan gas yang termaktub dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) eksisting di wilayah Jawa Barat.
Plt. Direktur Utama PT Pertamina EP selaku Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, Muhammad Arifin mengatakan, sebelumnya Stasiun Pengumpul Akasia Bagus telah memenuhi kapasitas sekitar 1.750 BLPD dan 3 MMSCFD.
"Melalui kreativitas dan intuisi kawan-kawan pekerja, ternyata menghasilkan jauh lebih besar daripada apa yang diprediksi di awal," kata Arifin dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (12/8/2025).
Baca juga: Reethau Group Teken Perjanjian Jual Beli Gas dengan Pertamina EP di Forum Gas Bumi 2024
"Kami memohon doa dan dukungannya agar proyek ini segera terselesaikan dengan baik," jelasnya. Direktur Utama PHE Awang Lazuardi berharap proyek pengembangan Stasiun Pengumoul Akasia Bagus berjalan lancar.
Ia meminta proyek pengembangan ini tetap memastikan seluruh aspek penerapan budaya Health, Safety, Security and Environment (HSSE) berjalan dengan baik.
"Kita harap di semester kedua 2025 project ini sudah onstream, sehingga kita dapat memonetisasi cadangan gas di lapangan Akasia Bagus dan berkontribusi pada peningkatan produksi migas Indonesia," kata Awang.
Baca juga: Pertamina EP Bentuk Tim Investigasi Selidiki Penyebab Pipa Gas Meledak di Subang Jabar
"Tentunya dengan kolaborasi yang baik, pengembangan stage 2 dari lapangan ini juga dapat diakselerasi," ujarnya.
Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina terus berupaya meningkatkan angka produksi minyak dan gas bumi yang telah ditetapkan dalam rencana kerja.
Kehadirannya juga dipastikan untuk turut andil dalam mewujudkan Asta Cita pemerintah, yaitu kemandirian energi.
Mengenal Sumur Migas Subang yang Meledak Hebat, Kapasitas Produksi 4.300 Barel Per Hari |
![]() |
---|
Ledakan Sumur Pertamina EP Subang Akibatkan Distribusi Gas untuk 9 Ribu Rumah Dihentikan |
![]() |
---|
Kesaksian Warga saat Sumur Minyak Milik Pertamina di Subang Terbakar |
![]() |
---|
PEPC Bukukan Kenaikan Produksi Gas 27 Persen dan Laba Bersih 817,6 Juta Dolar AS |
![]() |
---|
Industri Baja Nasional Hadapi Sejumlah Tantangan di Era Hilirisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.