Sistem Kelistrikan Papua Diperkuat untuk Pemerataan Energi Nasional
PLN Indonesia Power memperkuat jaringan kelistrikan di wilayah Papua untuk menciptakan pemerataan energi nasional.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PLN Indonesia Power memperkuat jaringan kelistrikan di wilayah timur Indonesia, khususnya Papua, untuk menciptakan pemerataan energi nasional.
Perusahaan telah menandatangani dua kerja sama operasional dan pemeliharaan pembangkit di Papua yang meliputi Serah Terima Operasi dan Pemeliharaan (O&M) Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas atau PLTMG Biak-1 15 MW dan Penandatanganan Perjanjian O&M PLTU Holtekamp Performance-Based 50 MW.
PLTMG adalah adalah jenis pembangkit listrik yang menggunakan mesin gas untuk menghasilkan energi listrik, mirip dengan pembangkit listrik tenaga diesel, tetapi dengan bahan bakar utama gas.
PLTMG juga dirancang menggunakan bahan bakar ganda (dual fuel), yaitu gas dan minyak (BBM).
Direktur Utama PLN Indonesia Power Benardus Sudarmanta mengatakan, tugas perseroan bukan hanya menjaga pasokan listrik, tapi juga menjalankan amanat konstitusi.
"Memastikan seluruh masyarakat, termasuk di Papua, mendapatkan akses energi yang andal dan berkelanjutan. Kolaborasi ini adalah bentuk nyata PLN IP hadir untuk Indonesia,” ujar Benardus dikutip Jumat (8/8/2025).
PLTMG dipilih sebagai solusi energi di wilayah kepulauan seperti Papua karena efisiensinya tinggi, bentuknya ringkas, dan rendah emisi.
“PLTMG sangat ideal untuk wilayah seperti Papua yang memiliki sebaran geografis luas dan sistem kelistrikan kecil. Ini mendukung transisi energi, sekaligus memberikan layanan yang cepat dan fleksibel bagi masyarakat,” jelas Purnomo.
Selanjutnya, ditandatangani pula perjanjian kerja sama Performance-Based O&M untuk PLTU Holtekamp 50 MW oleh Direktur Operasional Batubara PLN IP, M. Hanafi Nur Rifai, bersama GM PLN UIW Papua dan Papua Barat.
PLTU Holtekamp yang beroperasi sejak 2016 kini memasuki fase transformasi kinerja berbasis kinerja dan tengah menjalani inovasi teknis berupa modifikasi chain grate stoker untuk efisiensi dan peningkatan keandalan.
"Inovasi yang sudah berhasil kami terapkan di unit Sanggau kini kami replikasi di Holtekamp. Kami berkomitmen mendukung sistem kelistrikan Papua agar semakin andal,” terang Hanafi.
Baca juga: Airlangga: Pembangkit Listrik Nuklir RI Akan Gunakan Reaktor Modular Kecil
Papua memiliki kompleksitas tinggi dalam sistem kelistrikannya, terbagi dalam 8 sistem besar dan sekitar 300 sistem kecil.
Menurut GM PLN UIW Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar, sekitar sepertiga masyarakat Papua masih belum mendapatkan akses listrik.
“Meskipun kapasitas kecil, gangguan di sistem Papua bisa berdampak besar dan langsung terasa hingga ke Jakarta. Karena itu, kami percaya PLN IP mampu menjaga keandalan dan meningkatkan kinerja sistem di sini,” ujar Diksi.
Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Pertamina di Lampung Diresmikan Prabowo, Berkapasitas 55 MW
Ia juga menyebut, pembangkit seperti Holtekamp harus menjadi backbone sistem kelistrikan Papua, dan kerja sama ini diharapkan menjadi motor bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Papua membutuhkan kita. Ini bukan sekadar kontrak bisnis, tapi ladang pengabdian untuk membantu rakyat membuka akses listrik, pendidikan, dan ekonomi bagi saudara-saudara kita di timur Indonesia,” tambah Diksi.
Prakiraan Cuaca Wilayah Jayapura Papua Rabu, 17 September 2025: Hujan Mengguyur sejak Malam |
![]() |
---|
Unjuk Rasa Aliansi Rakyat Papua Dijaga 5.148 Personel, Polisi Imbau Aksi Damai |
![]() |
---|
Ucapan Rasis Picu Ricuh di Elelim Yalimo Papua Pegunungan, Puluhan Siswa SMA Bakar Kios |
![]() |
---|
Kogabwilhan III Gelar Kompetisi Menembak: Perkuat Solidaritas TNI, Polri dan Rakyat Papua |
![]() |
---|
Mendagri Sebut Banyak Anggota DPRD 'Bedol Desa' Gegara Kasus Korupsi Pembahasan APBD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.