Selasa, 30 September 2025

Kemenhub: Stasiun KRL Karet Jakarta Tak Ditutup, Kami Integrasikan dengan BNI City

Kemenhub menyampaikan beberapa titik pembangunan untuk integrasi kedua stasiun tersebut sudah mulai dikerjakan.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
STASIUN KARET - Penumpang bersiap menaiki kereta di Stasiun Karet, Jakarta. Stasiun ini tidak akan ditutup, melainkan diintegrasikan dengan Stasiun BNI City yang berada tidak jauh dari lokasi tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memastikan bahwa Stasiun KRL Karet di Jakarta Pusat tidak akan ditutup, melainkan diintegrasikan dengan Stasiun BNI City yang berada tidak jauh dari lokasi tersebut.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Arif Anwar mengatakan, ini merupakan bagian dari integrasi layanan transportasi yang dilakukan pemerintah.

"Kami luruskan, Stasiun Karet bukan ditutup. Jadi, kami mengintegrasikan Stasiun Karet dengan stasiun BNI City," katanya kepada wartawan di kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Kamis (31/7/2025).

Baca juga: Kaji Penutupan Stasiun KRL Karet, Kemenhub Libatkan Masyarakat Setempat 

Arif menjelaskan bahwa beberapa titik pembangunan untuk integrasi kedua stasiun tersebut sudah mulai dikerjakan.

Namun, penataan kawasan secara menyeluruh masih dalam tahap kajian.

Proses penataan ini akan melibatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memang memiliki program penataan kawasan Stasiun Karet dan sekitarnya.

"Pemprov DKI mempunyai program penataan Stasiun Karet dan sekitarnya. Nah, itu menjadikan satu rencana besar yang nantinya akan dilakukan secara bertahap ya," ujar Arif.

Pada tahap pertama, fokus utama pengerjaannya adalah mengintegrasikan Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City.

Setelah itu akan dilanjutkan dengan pengembangan atau penataan kawasan di sekitarnya.

"Sekali lagi kami luruskan, bukan ditutup Stasiun Karetnya, tetapi kami integrasikan layanannya dengan stasiun BNI City," ucap Arif.

Sebelumnya, Kemenhub memang tengah mengkaji penutupan Stasiun KRL Karet.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub kala itu, Risal Wasal, menyebut ada dua kemungkinan nasib dari Stasiun Karet.

Pilihannya antara Stasiun Karet itu akan ditutup sepenuhnya atau menjadi akses jalan menyambung dengan Stasiun BNI City.

"Definisi tutup itu masih belum clear ya. Apakah ditutup itu nantinya tidak difungsikan atau menjadi sebagai jalan dari BNI City, itu masih belum clear definisi ditutupnya," ujar Risal ketika ditemui di kantor Kemenko IPK, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).

KAI Commuter sebelumnya telah bersuara bahwa penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

Sebagai pengelola kereta Commuter Line Basoetta tujuan Bandara Soekarno-Hatta, mereka masih melakukan kajian.

Rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City, sebagai bagian dari rencana peningkatan layanan kepada penumpang, masih dalam proses kajian.

"Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Jumat (3/1/2025).

"Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat," tegasnya.

Dalam menggodok kajian ini, KAI Commuter melibatkan sejumlah pihak untuk melakukan pendalaman.

Ia mengklaim wacana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, sebenarnya karena mempertimbangkan faktor keselamatan.

Di samping itu, bertujuan juga untuk memangkas waktu tempuh kereta Commuter Line Basoetta dari Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Pemangkasan waktu tempuh ditargetkan bisa terpangkas dari 1 jam menjadi sekitar 40 menit.

"Diharapkan kedepannya Commuter Line Basoetta dapat meningkatkan kapasitas angkut penumpang," ucap Joni.

Wacana pengintegrasian ini juga dalam rangka mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat yang menggunakan kereta dari Bandara Soetta menuju pusat Kota Jakarta dan sebaliknya.

Berdasarkan data KCI, dari sekitar 56 juta penumpang Bandara Soekarno-Hatta setiap tahunnya, pada 2024 ada sebanyak 1,5 juta penumpang menuju bandara menggunakan Commuter Line Basoetta.

Lewat peningkatan layanan Commuter Line Basoetta ini, ditargetkan dapat melayani sekitar 20 persen atau 10 juta orang dari total pengguna pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.

Proyeksi peningkatan jumlah penumpang tersebut tak lepas dari lokasi strategis Stasiun Manggarai sebagai titik awal keberangkatan maupun Stasiun BNI City.

Sebab, kedua stasiun tersebut memiliki konektivitas dan terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya.

Contohnya seperti Bus Transjakarta, KRL, MRT, LRT, hingga JakLingko.

“Perlu dipahami oleh semua pihak bahwa keputusan yang diambil KCI bertujuan untuk mendukung pergerakan penumpang, baik itu berupa ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan, waktu tempuh yang tidak lama, serta keamanan dan kenyamanan bagi penumpang kami,” pungkas Joni. 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved