Rabu, 1 Oktober 2025

Bank Neo Commerce Raup Laba Bersih Rp 276 Miliar di Semester I 2025

Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatatkan laba bersih Rp276,05 miliar di semester I 2025 setelah sebelumnya mencatat rugi bersih

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
HO
KINERJA BNC - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatatkan laba bersih Rp276,05 miliar di semester I 2025 setelah sebelumnya mencatat rugi bersih Rp6,16 miliar pada periode yang sama di 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatatkan laba bersih Rp276,05 miliar di semester I 2025 setelah sebelumnya mencatat rugi bersih Rp6,16 miliar pada periode yang sama di 2024.

Capaian laba ini didorong oleh peningkatan efisiensi operasional yang tercermin dari penurunan rasio BOPO menjadi 84,81 persen di semester I-2025, dari 100,27 persen di posisi yang sama di tahun sebelumnya.

Rasio Cost to Income (CIR) juga menunjukkan perbaikan menjadi 29,95 persen dari sebelumnya 32,04 persen.

Baca juga: Bank Neo Commerce Catatkan Laba Rp159,94 Miliar di Kuartal I 2025

"Capaian ini menegaskan strategi peningkatan kinerja operasional perbankan yang telah kami lakukan merupakan perubahan untuk memperkuat pondasi bisnis kami. Fokus kami terhadap pengembangan aset secara sehat dan terdiversifikasi, perbaikan manajemen risiko dan efisiensi operasional telah memberikan hasil yang menggembirakan," kata Eri Budiono, Direktur Utama Bank Neo Commerce dalam keterangan tertulis dikutip Kamis, 31 Juli 2025.

Rasio profitabilitas BNC seperti Return on Assets (ROA) yang naik menjadi 3,09 persen di semester I-2025 dari -0,07 persen di posisi yang sama di tahun sebelumnya, serta Return on Equity (ROE) yang melonjak ke 15,62 persen dari sebelumnya -0,37 persen.

Kualitas aset juga membaik di mana rasio kredit bermasalah (NPL) gross turun dari 3,88 persen pada Juni 2024 menjadi 3,10 persen di Juni 2025, dan NPL net turun dari 1,28 persen menjadi 0,32 persen.

Baca juga: Fokus ke Dana Murah, BNC Raup Laba Rp4,06 Miliar di Kuartal III 2024

Hal ini mencerminkan keberhasilan Bank dalam mengelola risiko kredit secara lebih terukur dan menjaga kualitas aset, meski total aset mengalami penurunan dari Rp19,06 triliun menjadi Rp17,96 triliun, turun 5,8 persen YoY, serta penyaluran kredit dari Rp9,02 triliun menjadi Rp8,09 triliun terkoreksi sebesar 10,3 persen YoY.

Fokus bank adalah tetap pada pertumbuhan yang sehat, berkelanjutan dengan prinsip kehati-hatian mengingat kondisi ekonomi yang masih penuh dinamika.

"Kami tetap melakukan upaya pertumbuhan dari sisi bisnis secara pruden dan terdiversifikasi sebagai upaya untuk meningkatkan aset dan penyaluran kredit," kata Eri.

Tetap Ekspansi

Dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan pihaknya tetap meningkatkan ekspansi bisnis dengan menyiapkan berbagai produk dan layanan yang lebih luas lagi untuk memberikan layanan prima bagi nasabah, misalnya melalui Neo Pinjam.

Di sisi lain, komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat dengan giro naik tajam 44,7 persen YoY dari Rp474,77 miliar menjadi Rp686,97 miliar.

Namun total DPK sedikit terkoreksi dari Rp14,76 triliun di akhir Juni tahun lalu, menjadi Rp13,33 triliun di akhir pertengahan tahun ini.

"Kami sedang menyiapkan berbagai produk dan layanan yang semakin komprehensif untuk menjawab berbagai kebutuhan finansial masyarakat. Tidak hanya produk dasar bank, tetapi juga layanan produk wealth management yang semakin lengkap, yang dapat memenuhi berbagai tujuan investasi sesuai dengan karakter risiko yang dimiliki oleh nasabah," ujar Eri.

Modal inti dan ekuitas juga terus tumbuh, masing-masing menjadi Rp3,67 triliun dan Rp3,89 triliun di akhir semester I-2025, menunjukkan posisi permodalan BNC yang semakin kuat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved