Minggu, 5 Oktober 2025

Temuan Terbaru Patahkan Anggapan Anak Muda Tidak Suka Menabung

Data menunjukkan bahwa 77 persen responden mengaku rutin menabung dan dari jumlah tersebut, 23 persen menyisihkan uang rutin tiap bulan

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
ILUSTRASI MENABUNG - Anggapan bahwa generasi muda lebih boros dan tidak suka menabung dipatahkan oleh temuan terbaru dari Populix.  Lewat laporan bertajuk Millennials & Gen Z Report: Navigating Youth Financial Habits in the Digital Age, riset ini mengungkap bahwa mayoritas generasi milenial dan Z ternyata sudah memiliki kesadaran dan komitmen dalam menabung 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggapan bahwa generasi muda lebih boros dan tidak suka menabung dipatahkan oleh temuan terbaru dari Populix. 

Lewat laporan bertajuk Millennials & Gen Z Report: Navigating Youth Financial Habits in the Digital Age, riset ini mengungkap bahwa mayoritas generasi milenial dan Z ternyata sudah memiliki kesadaran dan komitmen dalam menabung.

VP of Research Populix Indah Tanip, menjelaskan bahwa generasi muda kini tak lagi bisa dipandang remeh dalam hal kebiasaan finansial. 

“Meskipun mayoritas menabung dengan jumlah yang tidak tentu setiap bulannya, tujuh dari sepuluh milenial dan gen-Z sudah memiliki komitmen untuk menabung secara rutin. Bahkan, bagi yang tidak rutin sekalipun akan dengan sadar menyimpan uang yang tersisa di akhir bulan,” kata Indah pada siaran pers, Rabu (23/7/2025). 

Data menunjukkan bahwa 77 persen responden mengaku rutin menabung

Dari jumlah tersebut, 23 persen menyisihkan uang dengan nominal yang sudah ditentukan setiap bulan, 46 persen menabung secara rutin namun nominalnya berubah-ubah, dan 8 persen memilih menabung mingguan. 

Baca juga: Bijak Kelola Uang, Rossa Pilih Menabung karena Penghasilannya sebagai Penyanyi Fluktuatif

Sementara itu, 17 persen baru menyisihkan uang jika ada sisa di akhir bulan, dan 4 persen kebanyakan dari gen-Z, baru menabung jika ada tujuan tertentu seperti liburan atau membeli barang.

Perencanaan Keuangan Masih Jadi Tantangan

Populix juga menelusuri bagaimana anak muda merencanakan keuangannya. 

Hasilnya, hampir separuh responden langsung membagi pendapatan menjadi pengeluaran dan tabungan setelah menerima gaji atau pemasukan. 

Pola ini lebih umum ditemukan pada generasi milenial. 

Sementara itu, generasi Z cenderung menyisihkan nominal tertentu terlebih dahulu untuk ditabung, lalu membelanjakan sisanya.

Namun, tidak semua anak muda memiliki kebiasaan perencanaan finansial yang baik. 

“Kami menemukan bahwa sepertiga responden tidak merencanakan keuangan mereka. Mereka cenderung mengelola keuangan sesuai kebutuhan di bulan tersebut. Hal ini bisa jadi salah satu sebab mayoritas anak muda kurang bisa berkomitmen dengan nominal uang yang mereka tabung setiap bulannya,” tambah Indah.

Di Mana Uang Ditabung?

Dalam hal tempat penyimpanan uang, Populix mencatat ada perbedaan preferensi antara milenial dan gen-Z. 

Milenial masih mengandalkan rekening bank konvensional, sementara gen-Z mulai nyaman menggunakan dompet digital atau e-wallet.

Yang menarik, sebanyak 34 persen responden mengaku masih menyimpan uang dalam bentuk tunai. 

“Uniknya, kami menemukan sekitar 34 persen responden mengaku menyimpan uang dalam bentuk tunai. Perilaku ini sangat menarik untuk digali lebih dalam agar kita bisa memahami kenapa mereka menyisihkan uang tunai di rumah,” ucap Indah.

Untuk bentuk tabungan lain, sekitar 14 persen responden, terutama dari gen-Z, mengaku berinvestasi dalam saham, reksadana, maupun mata uang digital seperti kripto. 

Sementara itu, 12 persen memilih menyimpan uang dalam bentuk emas atau properti.

“Meskipun setiap generasi memiliki keunikan sendiri dalam hal cara ataupun komitmen dalam menyisihkan pendapatan, namun temuan-temuan di atas sudah cukup menegaskan masih adanya kesadaran generasi milenial dan Z untuk menabung," imbuhnya.

Sebagai informasi, penelitian Populix ini dilakukan terhadap 1.100 responden dari generasi milenial dan Z, dengan proporsi yang merata berdasarkan generasi, gender, dan status pernikahan. 

Mayoritas responden berasal dari Pulau Jawa, berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas, serta sudah bekerja.

"Harapannya temuan ini dapat mematahkan mitos-mitos negatif di masyarakat, juga mendorong usaha bersama untuk memberikan edukasi finansial bagi generasi masa depan,” tutup Indah.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved