Pertamina Jajaki Kemitraan Strategis dengan Penyedia Teknologi Guna Kembangkan Bioavtur
Pertamina SAF merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang menggunakan campuran komponen minyak sawit dalam formula Bioavtur.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga tengah menjajaki kemitraan strategis untuk pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Bioavtur.
Hal itu disampaikan Direktur Perencanaan & Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga Harsono Budi Santoso saat gelaran Pertamina Investor Day 2025 di Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Bioavtur merupakan bahan bakar pesawat terbang yang ramah lingkungan terbuat dari sumber daya hayati.
Sumber daya hayati tersebut seperti minyak nabati, lemak hewani, atau limbah biomassa, yang diolah menjadi molekul bahan bakar mirip dengan avtur konvensional, sehingga dapat digunakan pada mesin pesawat tanpa modifikasi besar.
Baca juga: Pakar: Pengembangan Bioavtur dari Minyak Jelantah Jadi Solusi Energi Alternatif
Pertamina SAF merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang menggunakan campuran komponen minyak sawit dalam formula Bioavtur, sehingga dapat mengurangi emisi gas buang pesawat terbang.
"Kami tengah menjajaki kemitraan strategis dengan penyedia teknologi agar pengembangan SAF dapat dilakukan lebih luas," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (20/7/2025).
"Ini merupakan langkah strategis kami dalam mendukung keberlanjutan energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau," jelas Harsono.
Harsono menjelaskan, SAF merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menyediakan energi lebih bersih.
Selain itu sebagai upaya berkelanjutan sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Dalam dua tahun terakhir, Pertamina Patra Niaga telah melakukan tiga kali uji pasar SAF serta proses sertifikasi di seluruh rantai distribusi.
Mulai dari terminal BBM hingga depot pengisian bahan bakar pesawat udara.
"Ini kami lakukan untuk memastikan produk SAF yang kami distribusikan memenuhi standar industri dan siap digunakan oleh pelanggan (maskapai penerbangan),” ujar Harsono.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat adopsi SAF secara nasional, sejalan dengan Peta Jalan SAF yang telah dicanangkan pemerintah.
Selain SAF, Pertamina Patra Niaga juga telah meluncurkan produk bahan bakar rendah karbon lainnya seperti Biosolar dan Pertamax Green 95.
Dengan kesiapan infrastruktur dan pengalaman panjang dalam penyaluran energi, Harsono optimistis bahwa SAF akan menjadi game changer dalam mendukung komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi karbon sekaligus membuka peluang baru di sektor energi terbarukan.
Ini Dia Daftar Pemenang Energy Debate Championship Pertamina Goes to Campus 2025 |
![]() |
---|
Mengenal Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM yang Tegaskan SPBU Swasta untuk Impor BBM Lewat Pertamina |
![]() |
---|
Pertamina Energynovation Ideas Competition Selesai, Ini Deretan Pemenangnya |
![]() |
---|
Pelaku Usaha Jawab Tantangan Berat di Sektor Pertambangan dan Migas di Mining Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Pertamina Ajak Mahasiswa Jadi Motor Inovasi Energi Lewat Pertamina Goes to Campus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.