Kapal Tenggelam di Selat Bali
KMP Tunu Pratama Jaya Laik Berlayar, Menhub Dudy: Tidak Ada Indikasi Kerusakan
KMP Tunu Pratama Jaya sudah melakukan ramp check sebelum adanya program stimulus kebijakan ekonomi pada tanggal 3 Juni 2025 lalu.
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan, tidak ada indikasi kerusakan pada KMP Tunu Pratama Jaya sehingga kapal tersebut laik berlayar.
Hal tersebut merespons kecelakaan kapal Tunu Pratama Jaya pada Rabu (2/7/2025) yang membawa 53 penumpang, 12 kru dan 22 kendaraan.
"Jadi itu data yang ada pada kami dan pada saat berlayar sebagaimana surat pernyataan dari nahkoda kapal bahwa kapal tersebut layak untuk berlayar," kata Menhub Dudy saat RDP dengan Komisi V DPR RI, Selasa (8/7/2025).
Baca juga: KNKT: Sebelum Tenggelam, Kondisi KMP Tunu Baik, Cuaca Tidak Hujan dan Tak Berkabut
Dudy mengatakan, KMP Tunu Pratama Jaya melakukan docking kapal terakhir pada Oktober 2024 lalu. Hasilnya, kapal tersebut laik untuk berlayar dan terverifikasi oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Menurut Dudy, KMP Tunu Pratama Jaya juga sudah melakukan ramp check sebelum adanya program stimulus kebijakan ekonomi pada tanggal 3 Juni 2025 lalu.
"Jadi sampaikan saat ini data teknis dari pelaksanaan docking maupun pelaksanaan ramp check tidak terdapat indikasi adanya kerusakan atau apapun yang terkait dengan kapal tersebut," ujar Dudy.
Selain itu, Dudy juga menuturkan bahwa nahkoda kapal wajib menyampaikan kondisi kapal kepada KSOP sebelum melakukan pelayaran. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan surat perintah berlayar. Kebijakan ini berlaku kepada seluruh kapal.
"Kemudian kami mengeluarkan surat perintah berlayar," tutur dia.
Nahkoda KMP Tunu Pratama Jaya belum ditemukan
Menhub Dudy menyebut bahwa hingga saat ini, nahkoda KMP Tunu Pratama Jaya belum berhasil ditemukan oleh tim SAR maupun Basarnas.
Namun, sebanyak 5 orang ABK berhasil ditemukan dari jumlah total 12 ABK yang ikut berlayar.
"Sampai saat ini belum ditemukan," kata Menhub Dudy.
Sebelumnya, Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam.
Menurut laporan, kapal tersebut mengalami kebocoran mesin dan mengeluarkan panggilan darurat sebelum kehilangan kontak.
Sebelum tenggelam, KMP Tunu Pratama Jaya diketahui sempat meminta pertolongan melalui radio.
"Saya dapat informasi memang KMP Tunu Pratama Jaya pada pukul 23.17 WIB, itu meminta pertolongan melalui radio," tutur Ni Putu Cahyani, Kamis (3/7/2025), dikutip dari TribunJatim.com.
Setelah meminta pertolongan, kapal tersebut tenggelam pada pukul 23.35 WIB, atau sekitar 25 menit setelah berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Berdasarkan catatan dari pihak berwenang, KMP Tunu Pratama Jaya sedang melayani penumpang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Kapal Tenggelam di Selat Bali
15 dari 17 Jenazah Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Berhasil Diidentifikasi |
---|
Sesuai Wasiat, WN Malaysia Korban Tenggelamnya KMP Tunu Dimakamkan di Banyuwangi |
---|
Operasi Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Kembali Diperpanjang, Ini Alasannya |
---|
Korban Tewas KMP Tunu Pratama Jaya Asal Malaysia Dimakamkan di Banyuwangi, Ini Penjelasan Polisi |
---|
Tim SAR Gabungan Evakuasi 3 Jenazah Diduga Korban KMP Tunu Pratama Jaya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.