Senin, 29 September 2025

Swasembada Energi Dinilai Lebih Sulit Dicapai Dibanding Pangan, Begini Dalih Menteri Bahlil

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menilai swasembada energi lebih sulit dicapai dibanding swasembada pangan.

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
SWASEMBADA ENERGI - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ketika rapat bersama Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/7/2025). Bahlil Lahadalia menilai swasembada energi lebih sulit dicapai dibanding swasembada pangan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menilai swasembada energi lebih sulit dicapai dibanding swasembada pangan.

Hal itu disampaikan Bahlil ketika rapat bersama Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/7/2025).

"Target Bapak Presiden ini kan harus swasembada energi, mengurangi impor, dan memang perbedaan antara swasembada pangan dan energi ini berbeda," katanya.

Baca juga: Kronologi Bahlil Semprot Dirjen Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu di Depan Komisi XII DPR

Menurut Ketua Umum Partai Golkar itu, mencapai swasembada pangan cukup memerlukan uang, lahan, pupuk, dan tiga bulan langsung mendapatkan hasil.

"Kalau energi ada duit, teknologi, wilayah kerja, nanti tunggu tiga tahun baru lihat hasilnya. Syukur kalau ada. Kalau enggak ada, ya... Makanya kami di Kementerian ESDM itu kerja keras," ujar Bahlil.

Bahlil mengatakan, Kementerian ESDM tidak hanya mengandalkan kerja keras, tetapi juga kerja cerdas. Ia juga menyebut mereka menyertakan doa dalam setiap hal.

"Tapi juga harus kerja dengan doa. Karena kalau Allah tidak membukakan pintu jalan untuk sumber daya alam ini muncul, itu susah. Jadi memang perbedaan antara pangan dan energi di situ," ucap Bahlil.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memperkirakan Indonesia bisa mewujudkan swasembada energi sekitar 5-6 tahun lagi.

Dia mengatakan hal itu diketahuinya dari masukan para pakar kepadanya.

"Saya diberitahu oleh para pakar bahwa bangsa kita ini sungguh-sungguh swasembada energi. Dan hitungan saya tidak lama. (Swasembada energi) lima tahun, paling lambat enam tahun," kata Prabowo dalam pidatonya saat peresmian groundbreaking proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden

Prabowo menegaskan cara agar Indonesia mampu mencapai swasembada energi, salah satunya, dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Lalu, untuk suksesnya pembangunan tersebut, salah satu komponen yang diperlukan adalah baterai.

"Jalan kita menuju swasembada energi yaitu listrik dari tenaga surya dan listrik dari tenaga surya, ya kuncinya adalah baterai," katanya.

Baca juga: Menteri Bahlil Berencana Terapkan Elpiji 3 Kg Satu Harga, Peraturan sedang Digodok

Prabowo mengungkapkan agar Indonesia mampu mewujudkan swasembada energi, maka perlu total energi yang tersalurkan ke seluruh pelosok mencapai 100 giga watt.

Sehingga, dia berencana untuk melakukan pembangunan pembuatan baterai lagi agar tercapainya swasembada energi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan