Minggu, 5 Oktober 2025

Di Tengah Gelombang Penutupan Pabrik, Perusahaan Tekstil Ini Tunjukkan Tren Pertumbuhan Positif

Di tengah gelombang penutupan pabrik tekstil di Indonesia, Focus Textile justru mencatat pertumbuhan yang kontras dengan tren industri

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
HO
INDUSTRI TEXSTIL - Di tengah gelombang penutupan pabrik tekstil di Indonesia, Focus Textile justru mencatat pertumbuhan yang kontras dengan tren industri. Selama lima tahun terakhir, perusahaan ini berhasil meningkatkan penjualan hingga lima kali lipat dibandingkan 2020—capaian yang menjadi bukti strategi berkelanjutan berbasis kolaborasi lokal dan transformasi digital. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah gelombang penutupan pabrik tekstil di Indonesia, Focus Textile justru mencatat pertumbuhan yang kontras dengan tren industri. 

Selama lima tahun terakhir, perusahaan ini berhasil meningkatkan penjualan hingga lima kali lipat dibandingkan 2020, capaian yang menjadi bukti strategi berkelanjutan berbasis kolaborasi lokal dan transformasi digital.

Baca juga: Pelaku Industri Tekstil Bersyukur, Pemerintah Batalkan Bea Masuk Anti-dumping

Industri tekstil dan garmen dalam beberapa tahun terakhir menghadapi tekanan hebat. 

Banjir barang impor murah, penurunan daya beli masyarakat, serta ketatnya persaingan harga membuat banyak pabrik kesulitan bertahan. 

Namun situasi sulit tersebut menjadi momentum untuk memperkuat fondasi bisnis.

“Pertumbuhan ini bukan hasil instan. Kami terus belajar dan merespons kebutuhan pasar dengan cara yang lebih kolaboratif,” ujar Direktur Utama Focus Textile Candra Foedarsono dalam keterangannya, Kamis (26/6/2025).

Salah satu langkah kunci perusahaan adalah investasi sistem digital untuk memastikan proses pemesanan dan layanan pelanggan berjalan lebih transparan dan efisien. 

Selain membenahi manajemen internal, perusahaan aktif membangun kehadiran profesional di media sosial. Melalui akun Instagram resmi, perusahaan secara rutin berbagi katalog produk, informasi promo, hingga edukasi seputar kain bagi pelaku usaha dari berbagai daerah.

Tak hanya fokus pada peningkatan kapasitas produksi, Focus Textile juga menjalin hubungan erat dengan beragam mitra, mulai dari penjahit, perajin, pemilik merek fashion, hingga pelaku UMKM. 

"Hubungan ini dibangun bukan semata transaksi, tetapi juga pendampingan untuk menciptakan pertumbuhan bersama. Sejumlah mitra bahkan berkembang menjadi usaha beromzet besar dengan dukungan ekosistem yang dikembangkan perusahaan," katanya.

Komitmen menjaga keberlanjutan usaha pun terlihat saat pandemi Covid-19 melanda. 

Alih-alih melakukan pemutusan hubungan kerja, perusahaan memilih memperluas tim kerja dan meningkatkan kapasitas produksi.

Meski saat ini masih fokus pada produk kain kaos berbahan kapas, perusahaan  membuka peluang pengembangan lini kain lain di masa mendatang. Ekspansi dilakukan secara bertahap, seiring kesiapan sumber daya dan kapasitas produksi.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, kisah Focus Textile menunjukkan bahwa adaptasi teknologi, penguatan kolaborasi lokal, dan konsistensi kualitas dapat menjadi fondasi bertahan bahkan tumbuh dalam industri yang penuh tantangan. (Eko Sutriyanto)

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved