Selasa, 7 Oktober 2025

Wamen ESDM Beberkan Cara RI Capai Produksi Minyak 1 Juta Barel Per Hari

Yuliot Tanjung membeberkan cara-cara agar target produksi minyak Indonesia sebesar 900 ribu hingga 1 juta barel per hari pada tahun 2028–2029

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
TARGET PRODUKSI MINYAK - Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung ketika ditemui di Lapangan Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) Blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025). Ia mengungkap strategi agar produksi minyak RI sebesar 900 ribu hingga 1 juta barel per hari pada tahun 2028–2029 dapet tercapai. Dok: Endrapta Pramudhiaz 

 

TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung membeberkan cara-cara agar target produksi minyak Indonesia sebesar 900 ribu hingga 1 juta barel per hari pada tahun 2028–2029 dapat tercapai.

Pertama adalah melakukan percepatan pelaksanaan eksplorasi di setiap blok wilayah kerja.

Contohnya seperti pada Kamis (26/6/2025) ini di Blok Cepu diresmikan hasil eksplorasi yang berhasil membuka tujuh sumur baru.

Baca juga: Produksi Minyak Naik, Blok Cepu Sumbang 25 Persen Total Lifting Nasional

Dari jumlah tersebut, empat sumur di antaranya diperkirakan mampu menambah produksi hingga 30 ribu barel per hari. Produksi minyak di Blok Cepu kini disebut bisa mencapai 180 barel per hari. 

"Jadi untuk wilayah kerja yang lain itu juga hampir sama kita akan dorong peningkatan eksplorasi," kata Yuliot ketika ditemui di Lapangan Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) Blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025).

Upaya kedua adalah memanfaatkan teknologi seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk mengatasi penurunan produksi di beberapa wilayah kerja.

Baca juga: Produksi Minyak Blok Cepu Naik 30 Ribu Barel Jadi 180 Ribu Per Hari

Upaya ketiga adalah mempercepat proses penawaran wilayah kerja baru kepada investor.

"Ada 61 wilayah kerja yang sudah kita tawarkan kepada pelaku usaha," ujar Yuliot.

Dari sisi regulasi, Yuliot menyebut akan dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap aturan-aturan yang ada di hulu migas.

Berikutnya, pemerintah akan mempertimbangkan kenaikan insentif bagi pelaku usaha agar bisa menggenjot produksi.

Baca juga: Produksi Gas Meroket 108 Persen, Pertamina EP Cepu Indonesia Timur Borong Penghargaan di Bangkok

"Ini (insentif) cukup atau ini perlu tambahan bagi pelaku usaha. Jadi, kami akan sempurnakan insentif-insentif yang sudah kami berikan pada badan usaha," ucap Yuliot.

Terakhir, Yuliot memastikan pemerintah akan menyederhanakan dan mempercepat prosedur perizinan di sektor hulu migas melalui integrasi layanan perizinan.

Hal itu dinilai dapat memungkinkan pelaku usaha melaksanakan kegiatan produksi lebih cepat dan efisien.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved