Selasa, 30 September 2025

10.000 Pekerja dan UMKM Dapat Pelatihan AI Gratis, Ini Target Hasilnya

Calon peserta akan melalui proses seleksi awal sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan untuk memastikan program tepat sasaran.

Istimewa
PELATIHAN AI - Program AI Opportunity Indonesia di Sanur Bali, 20 Juni 2025. Program berskala nasional ini melatih 10.000 pekerja dan usaha UMKM tentang teknologi kecerdasan buatan (AI). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Sebanyak 10.000 pekerja dan usaha UMKM mendapat pelatihan kecerdasan buatan (AI) gratis melalui program AI Opportunity Indonesia berskala nasional yang mencakup peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Program ini dijalankan oleh Remote Skills Academy (RSA), sebuah organisasi nirlaba berbasis di Bali yang fokus pada pengembangan keterampilan digital dan karier remote dsn mendapat dukungan didukung oleh AVPN, Google.org, dan ADB di Sanur, Bali, 20 Juni 2025.

Dari 10.000 ribu peserta, 2.000 diantaranya adalah pekerja dan UMKM dari sektor pariwisata di Bali. Program ini merupakan bagian dari AI Opportunity Funding: Asia Pacific yang dikelola Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) dan didukung oleh Google.org dan Asian Development Bank (ADB).

Baca juga: Jawab Tantangan Era AI, Mahasiswi Ini Rancang Aplikasi sebagai Ruang Kreatif Mahasiswa

RSA terpilih sebagai salah satu grantee resmi untuk mengimplementasikan program ini di Indonesia selama periode Juni 2025 hingga November 2026.

Peluncuran program ini digelar dalam sebuah acara resmi yang dilaksanakan di Griya Santrian, Sanur, Bali pada 20 Juni 2025, dengan menghadirkan perwakilan dari Pemerintah Provinsi Bali, asosiasi dunia usaha serta para mitra program terkait.

Format Fleksibel

Nafinia Putra, Chief of Program - Remote Skills Academy mengatakan, program ini bersifat terbuka dan 100 persen gratis bagi para peserta yang memenuhi syarat, termasuk pelaku UMKM, mahasiswa, pekerja sektor pariwisata, serta individu yang sedang tidak bekerja atau berpenghasilan rendah.

Calon peserta akan melalui proses seleksi awal sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan untuk memastikan program ini tepat sasaran dan memberikan dampak maksimal bagi komunitas yang membutuhkan.

"Di program ini peserta mendapatkan akses ke platform pembelajaran daring RSA yang mencakup tiga modul AI berdurasi total 14 jam, dengan sistem pembelajaran mandiri (self-paced) yang dapat diselesaikan dalam waktu dua minggu," ujarnya dikutip Rabu, 25 Juni 2025.

RSA juga akan mengadakan sesi pelatihan offline di berbagai kota, serta menyediakan pendampingan dari mentor AI terlatih setiap bulannya untuk memastikan peserta mendapatkan dukungan selama proses belajar.

Menjembatani Kesenjangan Keterampilan

Nafinia menambahkan, Indonesia saat ini menghadapi transisi menuju ekonomi yang semakin bergantung pada AI. "Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Indonesia tidak tertinggal,” ujar Nafinia Putra.

Dia menambhkan, program ini dirancang untuk memberikan akses keterampilan AI secara inklusif, dan membuka peluang
karir atau bisnis baru bagi masyarakat yang sebelumnya belum terjangkau oleh pelatihan teknologi.

RSA sendiri lahir dari inisiatif tingkat komunitas saat pandemi Covid-19, dan melatih ribuan peserta pelatihan kerja digital di Indonesia dan sejumlah negara seperti Rwanda, Belgia, Hungaria dan Thailand. 

Program ini diharapkan mampu menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan melalui keterampilan digital. (tribunnews/fin)

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan