Senin, 29 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Apindo: Perang Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Harga Barang Konsumsi dan Biaya Logistik

Salah satu dampak negatif perang Iran dengan Israel yang bisa terjadi di Indonesia adalah naiknya harga berbagai barang konsumsi.

|
Editor: Choirul Arifin
Instagram Didit Ratam
NAIKNYA HARGA BARANG KONSUMSI - Wakil Ketua Bidang Hubungan Internasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Didit Ratam. Apindo memperkirakan, perang Iran dengan Israel yang bisa terjadi di Indonesia adalah naiknya harga barang konsumsi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu dampak negatif perang Iran dengan Israel yang bisa terjadi di Indonesia adalah naiknya harga barang konsumsi.

Prediksi tersebut disampaikan Wakil Ketua Bidang Hubungan Internasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Didit Ratam.

Dia mengatakan, beberapa komponen biaya seperti ongkos angkut, asuransi pengiriman, serta harga minyak mulai menunjukkan tren naik seiring ketegangan yang terjadi di Timur Tengah

"Biaya serta ketersediaan angkutan sudah mulai naik, demikian juga biaya asuransi shipping dan harga minyak. Maka cepat atau lambat harga barang dalam negeri akan terimbas, walaupun harapannya tidak terlalu besar di tingkat konsumen," ujar Didit kepada Kontan, Senin (23/6/2025).

Meski kontribusi biaya logistik terhadap sektor impor bukan kekhawatiran utama, yang lebih dikhawatirkan adalah risiko keterlambatan dan ketersediaan barang akibat gangguan distribusi global.

Apalagi, jalur pelayaran yang melalui kawasan Timur Tengah seperti Selat Hormuz dan Laut Merah merupakan jalur utama perdagangan global, dan saat ini mulai dihindari oleh pelaku logistik internasional karena alasan keamanan.

"Masalahnya ada pada keterlambatan barang di mana-mana akibat transportasi yang mencari jalur alternatif dan pengetatan keamanan di berbagai pelabuhan," lanjut Didit.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, dia mengatakan, pengusaha harus mulai mencari rute alternatif untuk kegiatan ekspor-impor, meskipun opsi tersebut dapat menimbulkan biaya tambahan yang signifikan. 

Menurut dia, substitusi bahan baku dinilai sebagai solusi jangka panjang, namun tidak bisa dilakukan secara instan.

Baca juga: Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar, Ayatollah Ali Khamenei: Kami Bukan yang Memulai Konflik

"Naik tidaknya harga bergantung berapa lama pengusaha bisa menelan kenaikan biaya. Substitusi bahan baku itu ideal, tapi akan makan waktu," tegas Didit.

Dengan situasi yang belum menentu, pelaku usaha saat ini berada di tengah tekanan antara menjaga harga jual tetap kompetitif dan mengelola lonjakan biaya dari sisi logistik dan pasokan.


Laporan Reporter: Muhammad Alief Andri | Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan