Senin, 29 September 2025

Menko Zulhas Minta Kemenkeu Anggarkan Rp 6 Triliun Buat Bulog Serap 1 Juta Ton Jagung

Zulhas meminta anggaran sebesar Rp 6 triliun kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu), untuk Bulog menyerap 1 juta ton jagung.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Nitis/Tribunnews
ANGGARAN BULOG - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta anggaran sebesar Rp 6 triliun kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu), untuk Bulog menyerap 1 juta ton jagung. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta anggaran sebesar Rp 6 triliun kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu), untuk Bulog menyerap 1 juta ton jagung.

Zulhas sekaligus Ketua Umum Partai PAN itu memerintahkan Bulog untuk menyerap jagung dari petani dengan harga Rp 5.500 per kilogram (Kg). 

Baca juga: Penyaluran Bansos Beras Juni-Juli 2025 akan Diprioritaskan di Daerah Indonesia Timur

"Diminta tadi dari Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan untuk segera memberikan anggaran kepada Bulog. Untuk 1 juta ton, berarti kalau 1 juta ton x Rp 5.500 kira-kira Rp 6 triliun lah," ujar Zulhas di Graha Mandiri, Kamis (12/6/2025).

Zulhas mengatakan, Bulog ditugaskan menyerap jagung dengan kadar air sebesar 18 sampai 20 persen. Kriteria tersebut perlu ditekankan Bulog sebelum membeli.

"Maka disepakati tadi diperlukan rafaksi antara 18-20 persen kadar air itu harganya Rp 5.500," papar Zulhas.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto menambahkan, kadar air sebesar 18 sampai 20 persen itu sudah sesuai dengan regulasi. Di satu sisi juga untuk meringankan petani jagung. 

Nantinya Bulog akan mengolah kadar air jagung sebesar 14 persen untuk disimpan dan dijadikan sebagai cadangan.

"Jagung sudah diputuskan menggunakan rafaksi 18-20 persen. Nah nanti ada keputusan dari Bapanas yang mengatur mengenai ini, ya Bulog terus melaksanakan," jelas Suyamto. 

Baca juga: Mentan Amran: Oknum Manipulasi Data Beras Minta Maaf, Saya Katakan Tidak, Tetap Proses Hukum

"Tadi dibahas karena petani ya bisa mengeringkan hanya sampai kemampuannya segitu. Nah supaya Bulog bisa membeli dari petani maka perlu penyesuaian. Kalau petani engga bisa 14 persen kadar air, enggak bisa kebeli juga," sambungnya.

Sementara Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa penyerapan 1 juta ton ini adalah arahan Presiden RI Prabowo Subianto.

"Ya waktu dalam ratas Pak Presiden sebenarnya yang memerintahkan atas usul Menteri Pertanian untuk penyerapan jagung itu man kita tugaskan 1 juta ton. 1 juta ton itu kalau Rp 5.500 kan sekitar Rp 5,5 sampai Rp 6 triliun Dengan biaya lain-lain. Itu yang minta dianggarkan," timpalnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan