Menkop Ajak Gerakan Koperasi Dampingi Kopdes Merah Putih di RAT KSP Nasari
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari kembali menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-26 untuk Tahun Buku 2024.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari kembali menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-26 untuk Tahun Buku 2024.
Kegiatan yang berlangsung di Jakarta, Rabu (28/5/2025) ini digelar juga secara hybrid dihadiri oleh lebih dari 1.500 peserta dari 45 cabang di seluruh Indonesia.
Dalam momen penting tersebut, KSP Nasari tak hanya memaparkan kinerja keuangannya yang solid, tetapi juga meluncurkan dua produk inovatif.
Simpanan Pelajar dan Pembiayaan Purnabakti.
Keduanya dirancang untuk menjawab kebutuhan anggota dari dua generasi yang berbeda, sekaligus memperkuat misi koperasi sebagai sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Menteri Koperasi dan UKM RI, Budi Arie Setiadi, yang turut hadir mengapresiasi langkah strategis KSP Nasari.
Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya menjadikan koperasi sebagai pilar utama inklusi keuangan dan pemerataan ekonomi di tengah tantangan global.
"Usia 26 tahun bukan sekadar angka. Ini adalah bukti kematangan dan komitmen. Koperasi seperti Nasari harus terus mendengar aspirasi anggota dan mendemokratisasi ekonomi," ujar Budi.
Lebih dari 63 ribu koperasi desa dan kelurahan telah terbentuk melalui program “Koperasi Merah Putih”.
Dalam konteks ini, KSP Nasari dinilai telah menunjukkan peran nyata dalam mendorong solidaritas sosial, pemberdayaan perempuan, hingga pendidikan finansial masyarakat.
Sementara itu, Ketua KSP Nasari, Frans Meroga Panggabean, MBA, memaparkan bahwa total aset koperasi telah mencapai Rp850 miliar.
Dari jumlah tersebut, kas dan bank sebesar Rp120 miliar, pembiayaan kredit mencapai Rp679 miliar, dan simpanan anggota menembus angka Rp687 miliar.
Baca juga: Koperasi Desa Merah Putih Gunakan Skema PSO, Danantara Siap Beri Bantuan
Sementara itu, Sisa Hasil Usaha (SHU) turut mengalami peningkatan menjadi Rp14,7 miliar.
"Kami mengedepankan prinsip kehati-hatian dan berbasis sumber pembayaran pinjaman yang jelas dan pasti berasal dari APBN, APBD, serta tunjangan profesi guru," jelas Frans.
Gawat, Uang Tabungan Siswa dari 30 Sekolah di Indramayu Senilai Rp6 Miliar Tidak Bisa Dicairkan |
![]() |
---|
Penagih Utang di Gresik Dianiaya IRT, Kepala Berdarah Dilempar Mangkok, Kedua Pihak Telah Berdamai |
![]() |
---|
Banyak Koperasi Simpan Pinjam Bermasalah, Menteri Teten Sebut RUU Perkoperasian Krusial |
![]() |
---|
Anies Akan Bangkitkan Koperasi Simpan-Pinjam untuk Berantas Pinjol |
![]() |
---|
KSP Nasari Disebut Sebagai Korban dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana TPG Sikka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.