Senin, 29 September 2025

Investasi Sektor Maritim Tembus Rp 136,3 Triliun Sepanjang Kuartal I 2025

Todotua Pasaribu mengungkap, untuk menggaet investasi di sektor industri maritim, Indonesia memerlukan strategi yang kuat.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Lita Febriani/Tribunnews.com
INDONESIA MARITIME WEEK - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu dalam acara Indonesia Maritime Week 2025, JCC Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025). Indonesia berencana menggaet investasi dari China dan Australia di bidang maritim. (Tribunnews.com/Lita Febriani). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengungkap, untuk menggaet investasi di sektor industri maritim, Indonesia memerlukan strategi yang kuat.

"Yang sedang kita bicarakan adalah bagaimana kita dapat mengelola logistik dan rantai pasokan kita. Karena ini sangat penting," tutur Todotua di acara Indonesia Maritime Week 2025, JCC Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Baca juga: Langkah Industri Pelayaran Kejar Target Net Zero Emission pada 2060

Ia menerangkan, saat ini realisasi investasi sektor maritim mencapai Rp 136,3 triliun sepanjang kuartal 1-2025, atau berkontribusi 29,3 persen dari total realisasi investasi.

"Berdasarkan kuartal 1-2025, realisasi investasi mencapai Rp 460 triliun dan bidang industri maritim realisasi investasinya mencapai Rp 136 triliun," ucapnya.

Todotua menerangkan, minat investasi di industri maritim Indonesia sangat tinggi, dimana dua provinsi di Tiongkok menunjukkan minat untuk berinvestasi dan membangun ekosistem terpadu dari hulu ke hilir senilai 100 juta dolar AS hingga 1 miliar dolar AS.

Baca juga: 40 Perusahaan Ramaikan Bursa Kerja Sektor Maritim, Tawarkan Gaji Mulai dari Rp10 Juta Setiap Bulan

Selain itu, posisi Australia dalam perdagangan internasional mayoritas bergantung pada jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II Indonesia, dimana perusahaan Australia siap berinvestasi dalam pembangunan industri maritim.

"Kita tahu bahwa 60 persen perdagangan Australia melewati jalur ALKI II, karena AlKI II hampir 30-40 persen ada di wilayah negara kita, ini adalah strategi yang kita bicarakan dengan Australia," jelasnya.

Sebagai informasi, ALKI II merupakan jalur untuk pelayaran dari Laut Sulawesi melintasi Selat Makassar, Laut Flores, Selat Lombok ke Samudera Hindia dan sebaliknya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan