Minggu, 5 Oktober 2025

Bapanas: Ketersediaan dan Harga Pangan Hingga Akhir 2025 Aman dan Stabil

Bapanas memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok periode Januari hingga akhir 2025 dalam kondisi aman dan stabil.

Editor: Sanusi
Tribunnews/Nitis Hawaroh
AMAN DAN STABIL - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok periode Januari hingga akhir 2025 dalam kondisi aman dan stabil. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok periode Januari hingga akhir 2025 dalam kondisi aman dan stabil.

Kepastian ini, menurut Arief terlihat dari produksi komoditas strategis yang secara konsisten telah terdistribusi dengan lancar.

"Pertama, ketersediaan pangan nasioanal proyeksi sampai 2025 mendatang dalam kondisi aman dan cukup. Kedua, harga pangan secara umum stabil," ujar Arief di Jakarta, Senin (19/5/2025).

Baca juga: Prabowo Minta Kuota Impor Dihapus, Bapanas: Supaya Dibuka Seluasnya, Jangan 1-2 Perusahaan Saja

Menurutnya, yang menjadi konsentrasi di produsen adalah jagung pipil kering, livebird, dan di konsumen adalah beras medium serta Minyakita.

Sedangkan, harga Gabah Kering Panen di tingkat petani juga sudah di atas Harga Pembelian Pemerintah atau HPP sebesar Rp6.500 perkilogram. Sebagai contoh, harga gabah di Kabupaten Indramayu sudah mencapai Rp 7000.

“Sehingga dalam waktu dekat proyeksi kita harga gabah sudah 7.000 di atas nasional. Karena itu SPHP sudah harus di keluarkan," tutur Arief.

Sedangkan untuk harga Rata-rata Jagung Pipil Kering masih Rp4.800. Adapun realisasi penyerapan jagung dari Bulog baru 30,24 ribu ton atau 3 persen dari target dan harus ditingkatkan.

Kendati demikian, Arief mengatakan pemerintah saat ini tengah berupaya menyeimbangkan harga ayam hidup guna mengantisipasi penurunan populasi yang berdampak pada ketersediaan.

“Tugas kita adalah sama-sama untuk melakukan intervensi dengan membeli harga yang baik kepada peternak dan disalurkan kepada masyarakat luas,” katanya.

Baca juga: Stunting Turut Dipengaruhi Kesehatan Mental Ibu, Bapanas Ingatkan Pentingnya MPASI 

Sebagai langkah nyata, NFA kata Arief berhasil melaksanakan Gerakan Pangan Murah di lebih 3.000 titik yang dilakukan para kepala daerah di masing-masing wilayahnya secara serentak melalui koordinasi Dinas Pangan daerah.

“Untuk realisasi serap gabah setara beras sudah mencapai 2,183 juta ton. Ini masih ada kesempatan sampai dengan akhir bulan ini karena di beberapa daerah panen raya masih berlangsung dengan intensitas yang juga sangat baik," tuturnya.

Berikutnya, stok Bulog realisasi 2,1 juta ton kemudian yang untuk komersial ada 19,8 ribu ton jadi total serapan nasional 2 juta ton. Sementara realisasi SPHP ada 181,173 ton, dan tentunya ada tanggap darurat 298 ton.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved