Rabu, 1 Oktober 2025

Kemenperin Sebut Hilirisasi Kelapa Sawit Bisa Dukung Kecukupan Nutrisi Masyarakat

Proses produksi minyak sawit modern melalui pemurnian minyak secara kimiawi justru menghilangkan kandungan nutrisi penting alami dari minyak sawit.

HO/Kementerian Perindustrian
PENGELOLAAN NIRA SAWIT - Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika, dalam sebuah acara di Kementerian Perindustrian, Jakarta. Kementerian Perindustrian mendorong pemanfaatan nira kelapa sawit untuk mendongkrak potensi ekonomi bagi petani. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hilirisasi menjadi langkah pemerintah untuk memberikan nilai tambah bagi produk-produk dalam negeri, tidak terkecuali pada komoditas sawit.

Kementerian Perindustrian tengah berupaya mendorong hilirisasi industri kelapa sawit, khususnya pada produk Betacarotene (Pro Vitamin A) dan Tocopherol (Vitamin E). 

Oleh karenanya, riset mengenai pengembangan nutrisi berasal dari kelapa sawit terus dilakukan, seperti melalui kolaborasi antara Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) dengan PT Kimia Farma Tbk.

Baca juga: Menko Airlangga Bakal Kaji Moratorium Ekspor Kelapa

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyampaikan, kerja sama ini untuk mengembangkan produk suplemen kesehatan berbasis kelapa sawit sebagai pendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Riset Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mendukung kecukupan nutrisi masyarakat melalui produk kesehatan yang berasal dari komoditas andalan nasional, kelapa sawit, termasuk dalam rangka menanggulangi stunting dan wasting," tutur Putu dalam keterangan resmi, Sabtu (10/5/2025).

Optimalisasi kelapa sawit dalam ketahanan nutrisi menjadi upaya melengkapi peran kelapa sawit yang saat ini dimanfaatkan sebagai sumber ketahanan energi melalui bahan bakar nabati, serta sebagai sumber ketahanan pangan melalui minyak goreng sawit dan produk lemak padatan pangan lainnya.

Selama ini, masyarakat luas belum menyadari bahwa minyak sawit mengandung nutrisi penting seperti Betacarotene, Tocopherol, MCT (Medium Chain Triglyceride), Squalane dan Antioxidants yang berkhasiat menjaga kesehatan tubuh manusia.

Proses produksi minyak sawit modern melalui pemurnian minyak secara kimiawi justru menghilangkan kandungan nutrisi penting alami dari minyak sawit, sehingga kebutuhan vitamin dapat dipenuhi dari suplemen kesehatan sintetik atau dari sumber lainnya. 

"Suplementasi vitamin dari sumber nabati, termasuk dari minyak kelapa sawit yang diproses alami, merupakan opsi cerdik untuk menjaga kecukupan nutrisi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti anak sekolah dan ibu hamil atau menyusui," ungkap Putu.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved