PLTS Terapung Saguling Dapat Pembiayaan, Produksi Listrik Tenaga Surya di RI Bakal Naik 13 Persen
Keberadaan PLTS Saguling nantinya dapat mengurangi emisi karbon dalam sistem ketenagalistrikan di Indonesia setidaknya hingga 63.100 ton per tahun.
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling 92 Megawatt peak (MWp) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mendapat fasilitas pembiayaan.
PLTS yang digarap PLN Indonesia Power (PLN IP) memperoleh investasi dari lembaga pembiayaan pembangunan Prancis PROPARCO dan Standard Chartered Bank.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pendanaan dari implementasi kemitraan ini akan dialokasikan untuk pengembangan, kontruksi, hingga pengoperasian PLTS Terapung Saguling.
"Investasi di PLTS Terapung Saguling bukan sekadar proyek pembangkit listrik tenaga surya. Ini merupakan simbol semangat kolaboratif antara Pemerintah Indonesia, masyarakat internasional dan sektor swasta untuk mempercepat transisi menuju energi bersih, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," kata Airlangga dikutip dari Kontan, Rabu (7/5/2025).
Baca juga: Indonesia Kantongi Pendanaan Rp1 Triliun untuk Proyek PLTS Terapung Saguling
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLTS Saguling yang pembangunan dan pengoperasiannya dilakukan PLN Indonesia Power dan ACWA Power akan meningkatkan produksi listrik dari tenaga surya di Indonesia sekitar 13 persen.
"Indonesia memiliki potensi tenaga surya yang sangat besar, yaitu mencapai 3.295 Gigawatt (GW), dengan pengoperasian PLTS Saguling nantinya dapat meningkatkan pemanfaatan energi surya sebagai sumber kelistrikan," ujar Edwin.
Keberadaan PLTS Saguling nantinya dapat mengurangi emisi karbon dalam sistem ketenagalistrikan di Indonesia setidaknya hingga 63.100 ton per tahun. Hal ini menjadi mendorong pelaksanaan transisi energi dan pencapaian target Net Zero Emission pada 2060.
PLTS terapung ini merupakan bagian dari kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP) yang merupakan upaya bersama antara Pemerintah Indonesia dan International Partners Group (IPG), termasuk Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).
Untuk diketahui, JETP Indonesia diluncurkan pada tahun 2022 untuk memobilisasi modal guna mempercepat transisi energi bersih di Indonesia dan memfasilitasi penyebaran energi bersih yang terjangkau sehingga menguntungkan perekonomian Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Garap PLTS Terapung Saguling, PLN IP Tambah Kapasitas Listrik hingga 92 MWp
Sumber: Kontan
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Pemprov DKI Minta Pengelola Tak Putus Listrik-Air Warga Sebelum P3SRS Terbentuk |
![]() |
---|
Program Magang Nasional 2025: Fresh Graduate Bisa Daftar di BUMN hingga Swasta |
![]() |
---|
Banjir Bandang Terjang Bali, Bagaimana Pasokan Listrik? |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Panggil Sejumlah Menteri ke Istana Bahas Masalah Energi |
![]() |
---|
Menko Airlangga: Pemerintah Perlu Kebijakan Inklusif untuk AI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.