Sabtu, 4 Oktober 2025

Kecelakaan Maut di Tol Pemalang

BPJT: 68 Persen Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang akibat Faktor Manusia

Kecelakaan kerap terjadi di Tol Pemalang-Batang karena ini merupakan titik lelah pengemudi terutama dari arah Jakarta.

Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo
RAWAN KECELAKAAN - Kecelakaan di tol Pemalang, Jawa Tengah. Kepala BPJT Wilan Oktavian dari PT Pemalang – Batang Toll Road, 68 persen kecelakaan pada periode 2018–2024 merupakan akibat dari faktor manusia, yaitu kelelahan atau microsleep. 

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkap bahwa kecelakaan di Tol Pemalang-Batang mayoritas disebabkan oleh faktor manusia.

Berdasarkan data yang didapat Kepala BPJT Wilan Oktavian dari PT Pemalang – Batang Toll Road, 68 persen kecelakaan pada periode 2018–2024 merupakan akibat dari faktor manusia, yaitu kelelahan atau microsleep.

"19 persen faktor kendaraan dan 13 persen faktor cuaca," kata Wilan kepada Tribunnews, dikutip Rabu (7/5/2025).

Ia menyebut kecelakaan kerap terjadi di Tol Pemalang-Batang karena ini merupakan titik lelah pengemudi terutama dari arah Jakarta.

Baca juga: 5 Kecelakaan Maut di Tol Pemalang: Korbannya Anggota DPR, Eks Wakil Menteri, Atlet hingga Kru TV One

Tol Pemalang-Batang menjadi titik lelah pengemudi karena telah mengemudi lebih dari 4 jam. 

"Seharusnya pengemudi beristirahat sejenak untuk kemudian melanjutkan perjalanan," kata Wilan.

Pada insiden kecelakaan salah seorang anggota DPR baru-baru ini, Wilan mengatakan kondisi jalan di lokasi kejadian dalam keadaan baik dan tidak ditemukan kerusakan signifikan seperti lubang atau deformasi jalan.

Wilan mengatakan kecelakaan tersebut dan yang lainnya berkaitan dengan faktor kelelahan pengemudi atau microsleep.

Ia menyatakan BPJT dan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum secara konsisten melakukan evaluasi berkala terhadap pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di seluruh ruas jalan tol, termasuk Tol Pemalang–Batang.

Evaluasi ini mencakup berbagai aspek penting seperti kondisi perkerasan jalan, keselamatan lalu lintas, sistem transaksi, serta layanan terhadap pengguna jalan.

"Berdasarkan hasil evaluasi terakhir yang dilakukan BPJT, ruas Tol Pemalang–Batang telah memenuhi seluruh indikator SPM yang ditetapkan," ujar Wilan.

Ia juga menyatakan pihaknya bersama Direktor Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus melakukan pemantauan secara menyeluruh terhadap kondisi lalu lintas dan keselamatan di ruas Tol Pemalang–Batang.

Menurut Wilan, BUJT telah melakukan sejumlah upaya peningkatan keselamatan.

BUJT telah memasang rumble stripes pada 19 lokasi/titik. Lalu, ada juga inovasi guidepost, yaitu penambahan stiker pada guidepost eksisting dan pada tiang pagar pengaman dengan posisi lebih rendah.

Penambahan stiker tersebut agar dapat memantulkan cahaya lampu kendaraan type sedan dan kendaraan kecil.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved