Senin, 29 September 2025

Hari Buruh

Prabowo di Depan Para Buruh: Kekayaan Indonesia Begitu Besar Tapi Malingnya Banyak

Prabowo mengaku telah melakukan kalkulasi bahwa kekayaan yang dimiliki Indonesia mampu untuk mensejahterakan masyarakat. 

Sekretariat Presiden
HARI BURUH - Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri peringatan hari buruh internasional atau May Day, di Kawasan Monas, Jakarta, pada Kamis (1/5/2025). Prabowo mengaku telah melakukan kalkulasi bahwa kekayaan yang dimiliki Indonesia mampu untuk mensejahterakan masyarakat.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan tekad pemerintah saat mengahdiri peringatan hari buruh internasional, di Kawasan Monas, Jakarta, pada Kamis, (1/5/2025).

Presiden mengatakan pemerintahan yang ia pimpin bertekad untuk mengurangi bahkan menghilangkan kemiskinan di Indonesia.

"Pemerintah yang saya pimpin akan bekerja sekelas kerasnya agar tidak ada anak Indonesia yang lapar. Kami akan bekerja agar semua anak anak Indonesia bisa sekolah gratis itu perjuangan kami," katanya.

Selain itu kata Presiden, pemerintah juga akan berupaya agar semua warga negara dapat pelayanan kesehatan yang baik. Ia ingin menyediakan obat obatan dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat kecil.

Baca juga: Prabowo di Acara May Day 2025: Saya Presiden Buruh, Petani, dan Orang Susah

"Kami akan bekerja keras agar semua warga negara Indonesia bisa dapat pelayanan kesehatan yang sebaik baiknya, dan bisa dalat obat yang semudah murahnya," kata Prabowo.

Presiden yakin pemerintah mampu mewujudkan tekad tersebut. Ia telah melakukan kalkulasi bahwa kekayaan yang dimiliki Indonesia mampu untuk mensejahterakan masyarakat. 

Namun menurut Presiden tantangan yang dihadapi tidaklah mudah karena banyaknya korupsi.

"Kami sudah melihat, kami sudah menghitung, kekayaan bangsa Indonesia begitu besar. Masalahnya maling malingnya juga banyak.

Oleh karena itu Kepala Negara berjanji untuk memberantas korupsi. Ia paham bahwa pekerjaan tersebut tidaklah mudah karena banyak pihak yang akan merasa terganggu.

"Saya tahu bahwa ini bukan pekerjaan ringan, ini pekerjaan berat, saya tiap hari diejek, tiap hari diancam, tiap hai macem macem, tapi saya tidak gentar. Saya sudah katakan saya rela saya siap saya ikhlas mati untuk rakyat dan bangsa saya," pungkasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan