Senin, 29 September 2025

UMKM Kok Sarno Terbang Sampai Pelosok Negeri Berkat KUR BRI 

Pengrajin kok asal Solo yakni Sarno terbantu menerbangkan produk UMKM berupa kok hingga ke pelosok negeri berkat KUR BRI

Tribunnews.com/Chrysnha Pradipha
PENGRAJIN KOK - UMKM pengrajin kok badminton milik Sarno di Serengan, Solo. Pengrajin kok asal Solo yakni Sarno terbantu menerbangkan produk UMKM berupa kok hingga ke pelosok negeri berkat KUR BRI 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Lorong sempit yang hanya muat satu sepeda motor di Kampung Makam Bergolo, Kecamatan Serengan, Solo, siang itu terasa lengang.

Rumah-rumah berdempetan, sebagian temboknya mulai kusam, tapi di balik kesederhanaan itu, ada suara-suara yang mencerminkan kehidupan, gesekan bulu ayam, suara jahitan, dan tawa ringan dari ba[ak-bapak yang bekerja sambil bercengkerama.

Di sinilah, industri rumahan shuttlecock tumbuh seperti akar pohon yang diam-diam menghidupi tanah, senyap, tapi kuat.

Sarno, pria 59 tahun yang dikenal ramah dan bersahaja oleh warga setempat, adalah penggerak utama denyut ekonomi kecil itu.

Ia bukan sekadar perajin, tapi juga pewaris tradisi yang sudah mengakar sejak 1988, meneruskan usaha yang dibangun orang tuanya.

Di rumahnya yang sederhana namun tertata rapi, Sarno menata lemari berisi kok berbagai jenis dengan merek andalan yaitu T3.

Merek ini bukan sekadar label dagang, melainkan simbol ketekunan, jatuh bangun, dan solidaritas warga kampungnya.

Dulu, lebih dari 60 orang ikut membantunya memproduksi kok.

Kini, sekitar 20-an pekerja tetap setia mengolah bulu ayam menjadi barang bernilai tinggi.

“Mereka ada yang kerja di sini, ada yang dibawa ke rumah. Fleksibel, yang penting beres,” kata Sarno ditemui Tribunnews pada Senin (21/4/2025).

Baca juga: Sangkar Burung dari Limbah Pipa, Karya Eank Solo Menembus Batas Negara

Yang menarik, banyak dari para pekerja itu adalah ibu-ibu rumah tangga.

Tangan-tangan halus itu kini lihai menjahit kok, menyelesaikan tahapan finishing, dan memastikan hasil akhir tetap prima.

Satu buah kok melewati delapan tahapan, dikerjakan oleh delapan tangan berbeda.

Mulai dari memilah bulu ayam, yang harus dari ayam kampung jantan berkualitas tinggi hingga akhirnya siap dikemas.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan