Ibas Yudhoyono Dorong Hilirisasi dan Branding Kopi Indonesia, Ini Potensi dan Tantangannya
Menurut Ibas, yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Kadin, Indonesia tidak perlu takut untuk bersaing dalam produktivitas
Penulis:
Glery Lazuardi
Editor:
Acos Abdul Qodir
Oleh karena itu, sebagai wakil rakyat dari Partai Demokrat, Ibas akan terus mendorong dan mengawal agar komoditas kopi di Indonesia terus tumbuh berkembang.
“Nah, sehingga saya sebagai pimpinan dan wakil rakyat tentu mendorong, mengawal, dan memperjuangkan agar pertanian, perkebunan kopi kita terus berkembang. Tidak mengecil, tidak kemudian menurun produksinya di hulu. Di hilir pun kami berharap dan mendorong agar hilirisasi dari turunan pengembangan kopi ini terus dirasakan.”
Baca juga: Kopi Indonesia Berkibar di Amsterdam Coffee Festival 2025
Ibas yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI dari Dapil Jawa Timur VII itu kemudian menyampaikan bahwa Indonesia harus memandang kopi sebagai peluang untuk mendorong konsumsi dalam negeri demi menciptakan efek ekonomi yang lebih luas.
“Kita melihat kopi ini adalah ruang untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri kita agar perekonomian kita bisa menjadi lebih multiplier.”
Di sisi lain, ia menambahkan bahwa Indonesia memiliki kesempatan untuk memperkenalkan kopi ke pasar global agar citra Indonesia, yang diwakili oleh semangat merah putih, semakin dikenal.
“Sehingga kalau ada di benak orang lain di dunia, ini kopi dari mana? Nah kita yang harus membuat branding kopi itu menjadi satu kenyataan bahwa Indonesia bisa memasuki era penetrasi melalui produk kopi itu sendiri.”
Salah satu peserta audiensi, Satria, pemilik Kopi Wanoja, peraih penghargaan Cup of Excellence (COE) tahun 2021, sekaligus pengelola lebih dari 20 hektar perkebunan kopi menyampaikan beberapa aspirasinya pada acara ini.
“Pak Ibas, terima kasih atas undangannya, karena baru kali ini kami diundang langsung oleh MPR/DPR, apalagi oleh pimpinannya. Perlu kami ceritakan sedikit apa yang kami alami. Produktivitas kopi memiliki beberapa kendala seperti tidak daanya kepastian iklim, sehingga sulitnya perawatan bibit berkualitas. Selain itu, harga kopi juga tinggi disebabkan operasional yang tinggi tidak diimbangi dengan produktivitasnya.
Salah satu kesulitannya adalah akses ke kebun kopi yang sulit. Harus dipanggul atau paling memungkinkan memakai motor. Selama ini kita bisa ekspor, ada peningkatan, namun jika tidak diimbangi dengan produktivitas yang tinggi akan sangat disayangkan, sehingga tolong untuk menjadi perhatian bersama,” ungkapnya.
Acara ini dihadiri oleh beberapa peserta di antaranya, Rani Mayasari pendiri Java Halu Coffee Farm; Ayi Sutedja petani kopi sekaligus Ketua Murbeng Puntang dan aktif dalam Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI); Adi Taroepratjeka Instruktur Q Grader Kopi Pertama di Asia Tenggara; dan masih banyak lagi.
Promo 9.9 Spesial Kopi : Ada Kopi Kenangan, Excelso, dan Point Coffee Beli 2 Cup Cuma Rp35.000 |
![]() |
---|
Lewat Kolaborasi Kampus, Mentan Amran Genjot Hilirisasi Pertanian Indonesia |
![]() |
---|
Pelaku Usaha Nasional Didorong Tak Hanya Perluas Akses Pasar Tapi Harus Bisa Genjot Nilai Ekspor |
![]() |
---|
Promo Hari Pelanggan Nasional BCA, Dapatkan Diskon hingga 50 Persen di PHD hingga Kopi Kenangan |
![]() |
---|
Gantikan AHY Temui Prabowo di Istana, Ibas Jawab Desakan Evaluasi Kapolri Buntut Demo yang Ricuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.