Laba Bersih BNBR di 2024 Capai Rp336,04 Miliar, Apa Saja Penopangnya?
Terdapat kenaikan pendapatan dari anak usaha sebesar PT Bakrie Metal Industries Group sebesar Rp 247,37 miliar atau meningkat 10,8 persen.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Bakrie & Brothers (BNBR) mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba di sepanjang tahun 2024. Laba bersih BNBR mencapai Rp 336,04 miliar atau naik 27,07 persen dari posisi tahun sebelumnya senilai Rp 264,45 miliar.
Melansir laporan keuangannya, BNBR mencatatkan pendapatan Rp 3,86 triliun di tahun 2024. Perolehan itu meningkat 2,93 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp 3,75 triliun.
Direktur Utama & CEO PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Novyan Bakrie mengatakan kenaikan pendapatan bersih tersebut antara lain berasal dari kinerja positif yang didorong oleh sektor manufaktur dan elektrifikasi transportasi publik.
Baca juga: Rampungnya Proses Kuasi Reorganisasi, BNBR Hapus Defisit Ekuitas Rp 19,5 Triliun
"Kami bersyukur di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, perseroan mampu mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024," ujar Anindya dalam keterangan resminya, Selasa (15/4/2025).
Dia merinci kenaikan pendapatan dari anak usaha sebesar PT Bakrie Metal Industries Group sebesar Rp 247,37 miliar atau meningkat 10,8 persen dan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) sebesar Rp 46,38 miliar atau meningkat 44,1 persen berasal dari peningkatan penjualan bus listrik.
Direktur Keuangan BNBR Roy Hendrajanto M. Sakti menambahkan, saat ini postur neraca BNBR jauh lebih ramping dan sehat. Setelah sekian tahun proses restrukturisasi berlangsung, disusul dengan aksi korporasi kuasi reorganisasi yang telah efektif pada 22 Agustus 2024 lalu, perusahaan juga telah menyelesaikan tahapan akhir aksi korporasi berupa private placement.
Dengan penyelesaian aksi korporasi ini, rasio debt to assets perusahaan turun menjadi 43 persen dari 63 persen akhir tahun 2023. Sedangkan rasio debt to equity perusahaan juga turun signifikan menjadi 75 persen dari 167 persen pada akhir tahun 2023. Current ratio perusahaan juga meningkat tajam menjadi 169 persen dari 100 persen tahun 2023.
"Per 31 Desember 2024 perusahaan berhasil mencatatkan laba ditahan sebesar Rp 329 miliar sebagai dampak dari aksi korporasi kuasi reorganisasi yang telah berhasil menghapus defisit Rp 19,5 triliun," ujar Roy.
Pendapatan Emiten Remala Rp86,39 Miliar di Kuartal I 2025, EBITDA Juga Naik |
![]() |
---|
Ini Respons Pengusaha Soal Influencer Kelahiran Pakistan Jadi Anggota Kadin |
![]() |
---|
Bos Pengusaha Sikapi Demo di Jakarta, Minta Penyelenggara Negara Segera Buka Ruang Dialog |
![]() |
---|
Berkat Karyanya yang Menginspirasi, Iwan Fals Diganjar Penghargaan Seni dan Budaya |
![]() |
---|
Ketum Kadin Anindya Sebut UMKM dan Koperasi adalah Soko Guru Ekonomi Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.