Sabtu, 4 Oktober 2025

Banjir di Jabodetabek

Jabodetabek Kebanjiran, Pemerintah Jamin Distribusi Bahan Pokok Tetap Lancar

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, sejauh ini tidak ada masalah dalam distribusi bahan pokok meski terjadi banjir di mana-mana.

Tribunnews/Endrapta
DISTRIBUSI BAHAN POKOK - Menteri Perdagangan Budi Santoso (kanan) dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Pemerintah menjamin pasokan kebutuhan bahan pokok masyarakat di tengah kepungan banjir. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menjamin distribusi bahan pokok tetap lancar meski sejumlah wilayah di Bekasi, Jakarta, Depok dan Tangerang dikepung banjir. Begitu juga dengan sejumlah daerah lainnya di Indonesia.

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, sejauh ini tidak ada masalah dalam distribusi bahan pokok meski terjadi banjir di mana-mana.

"Enggak ada masalah," katanya ketika ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memastikan bahwa bahan pokok, dalam hal ini daging ayam ras, siap disalurkan di tengah kondisi banjir.

Ia juga memastikan stok daging ayam tersedia dan bencana banjir tidak akan mengubah harga per kilogramnya.

"Stoknya udah ada. Jadi, kalau khusus ayam, stoknya frozen condition. Kalau frozen condition itu artinya sudah ada di storage, tinggal disalurkan saja. Datang saja sekarang ke pasar tradisional, pasar modern, semuanya ada ayam," kata Arief.

Sebagaimana diketahui, bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek, salah satunya adalah Bekasi yang mengalami banjir cukup parah.

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyatakan, Kota Bekasi lumpuh akibat banjir. Ada delapan kecamatan di Kota Bekasi yang terdampak banjir pada Selasa (4/3/2025).

“Dari 12 kecamatan yang terdampak di Kota Bekasi itu delapan kecamatan. Dan hari ini Kota Bekasi lumpuh,” kata dia.

Baca juga: Banjir Masih Kepung 24 Kelurahan di 13 Kecamatan Kabupaten Bekasi, Tanggul Kemang Jebol

Menurut dia, Kota Bekasi lumpuh karena sejumlah permukiman, kantor pemerintahan dan jalan utama tergenang banjir.

“Sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan, itu sudah mulai masuk air, keluar, karena kemudian juga limpasannya sungguh luar biasa,” ujarnya.

Dia menjelaskan, daerah terdampak parah terdampak di sepanjang aliran Sungai Bekasi, terutama yang merupakan antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi.

Baca juga: Banjir di Pondok Gede Permai dan Villa Jatirasa Bekasi Sudah Seatap Rumah

Kata dia, ketinggian air pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan peristiwa banjir pada 2016 dan 2020.

Dia mengungkapkan ketinggian air ada yang mencapai 8 meter.

Adapun penyebab banjir disebabkan melimpahnya air dari tanggul yang telah dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BWSCC).

Sejak Senin malam, Pemkot Bekasi telah mengingatkan warga untuk melakukan evakuasi. “Dampaknya menjadi sangat luar biasa,” tambahnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved