Senin, 29 September 2025

Bank Emas

Menko Airlangga: 1.800 Ton Potensi Simpanan Emas Masyarakat Bisa Dikapitalisasi di 'Bullion Bank'

Airlangga juga menyebut bahwa produksi emas nasional yang berasal dari tambang PT Freeport Indonesia akan meningkat setiap tahunnya.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: willy Widianto
Tribunnews/Nitis Hawaroh
POTENSI BANK EMAS - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, potensi simpanan emas masyarakat sebanyak 1.800 ton bisa dikapitalisasi melalui Bank Emas yang baru saja diresmikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Rabu (26/2/2025). Menurutnya, 1.800 ton emas potensi simpanan masyarakat itu berkisar Rp 300 triliun. Sehingga dengan adanya Bank Emas bisa dijadikan peluang masyarakat untuk mengelola asetnya. 

​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, potensi simpanan emas masyarakat sebanyak 1.800 ton bisa dikapitalisasi melalui Bank Emas yang baru saja diresmikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Rabu (26/2/2025).

Baca juga: Erick Thohir Pamer Cadangan Emas Indonesia Tembus 2.600 Ton, Terbesar Keenam di Dunia

Menurutnya, 1.800 ton emas potensi simpanan masyarakat itu berkisar Rp 300 triliun. Sehingga dengan adanya Bank Emas bisa dijadikan peluang masyarakat untuk mengelola asetnya.

"Dengan adanya bank emas ini bisa dikapitalisasi untuk dijadikan jaminan, dijadikan simpanan, bisa menambah sumber-sumber pembiayaan untuk kebutuhan keluarga," kata Airlangga usai acara peresmian Bank Emas di Gede Tower Jakarta​.

Selain itu, Airlangga juga menyebut bahwa produksi emas nasional yang berasal dari tambang PT Freeport Indonesia akan meningkat setiap tahunnya.

"Dan tentu dengan diproduksinya emas nanti di Freeport itu juga jumlah emas yang bisa ditambahkan, setiap tahun bisa tambah 50 ton sampai 60 ton," ujarnya.

Di satu sisi, Airlangga bilang keberadaan Pegadaian saat ini telah membantu meningkatkan likuiditas emas yang dimiliki masyarakat. Sehingga Bank Emas ini akan mendongkrak likuiditas lebih tinggi lagi.

"Dengan adanya pegadaian likuiditas sudah bisa dirasakan tetapi nanti kalau kita bisa masukan lagi dalam bentuk deposito emas atau yang lain itu akan lebih likuid lagi," jelas Airlangga.

Baca juga: Bank Emas Diresmikan, Prabowo: Bisa Tingkatkan PDB Rp245 T, Buka 1,8 Juta Lapangan Kerja 

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan bank emas atau bullion bank sebagai tempat penyimpanan emas mereka.

Menurut Erick, ada sekitar 1.800 ton emas yang dimiliki masyarakat dan mereka menyimpan emasnya itu di berbagai tempat yang dianggap aman.

"Potensi lainnya di masyarakat ini juga beredar kurang lebih 1.800 ton emas, ada yang di bawah bantal, ada yang di toilet di baliknya, ada batu bata dimasukin ke dalam situ. Itu realitas," ucap Erick.

Melihat realitas tersebut, Erick menyebut layanan Bank Emas ini bisa menjadi sebuah sistem keuangan yang aman bagi masyarakat dalam menyimpan emas mereka.

"Kita ingin mengundang mereka untuk percaya bapak kepada sebuah sistem keuangan yang formal. Nah, memang kita harus mulai meyakinkan menggedor mereka Pak bahwa ini sistem keuangan yang aman buat mereka," sambung dia.

Baca juga: Trump akan Jual Visa Emas Senilai 5 Juta Dolar, Pemiliknya Bisa Jadi Permanent Resident di AS

Di satu sisi, Erick bilang Indonesia memiliki cadangan emas sebanyak 2.600 ton atau terbesar keenam di dunia. Namun, jumlahnya masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan Singapura.

Sebab, Singapura bisa memproduksi emas sebanyak 228 ton dalam satu tahun. Sedangkan Indonesia baru bisa 160 ton per tahun.

Adapun Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan bank emas atau bullion bank di Gade Tower Pegadaian, Jakarta, Rabu, (26/2/2025). Peresmian ditandai dengan memasukan emas ke dalam treasure box yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan