Senin, 6 Oktober 2025

Bertemu Menteri Pertanian, Pebisnis Vietnam Minat Inves di Industri Susu

Perusahaan asal Vietnam, TH Group. menjajaki investasi sektor industri susu di Indonesia yang dinilai prospektif.

handout
INVESTASI INDUSTRI SUSU - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan Madam Thai Huong, Chairman TH Group Vietnam. Perusahaan Vietnam ini sedang menjajaki investasi di industri susu di Indonesia, Jumat (14/2/2025). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Perusahaan asal Vietnam, TH Group. menjajaki investasi di industri susu di Indonesia yang dinilai prospektif.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menerima kunjungan Madam Thai Huong, Chairman TH Group Vietnam, dalam rangka menjajaki peluang investasi di sektor industri susu Indonesia.

Amran bilang, Pemerintah Indonesia untuk mendukung investasi luar negeri di sektor susu lewat berbagai insentif kebijakan, mulai dari pembebasan bea impor untuk ternak dan peralatan industri susu, hingga skema pendanaan dengan bunga kompetitif serta asuransi usaha peternakan.

Kementerian Pertanian telah menyiapkan tiga lokasi strategis yang dapat digunakan untuk investasi peternakan susu skala besar, yaitu Wajo-Sidrap, Sulawesi Selatan; Barito Utara-Barito Selatan, Kalimantan Tengah, dan Poso (Lembah Napu), Sulawesi Tengah.

Selain penyediaan lahan, pemerintah juga memastikan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, listrik, air bersih, serta layanan kesehatan dan pendidikan bagi pekerja di kawasan peternakan.

“Keberhasilan investasi industri susu tidak hanya bergantung pada lahan, tetapi juga infrastruktur yang memadai," ujarnya.

Pemerintah akan membangun akses jalan yang lebih baik, memastikan pasokan listrik yang stabil, serta menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi pekerja di sektor ini.

Menurutnya, Indonesia masih kekurangan produksi susu. Pemerintah membuka peluang untuk masuknya investasi di sektor industri susu atau peternakan sapi.

Baca juga: Indonesia Akan Datangkan 200 Ribu Sapi Perah Dari Luar Negeri

Saat ini, produksi susu segar dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 20 persen dari kebutuhan nasional, dengan defisit mencapai 4,9 juta ton. 

Defisit ini semakin meningkat dengan adanya program makan bergizi gratis dari pemerintah baru, yang menambah kebutuhan sebesar 3,6 juta ton susu segar.

Baca juga: 3.500 Peternak Sapi Perah Tuntas Ikuti Progam Peningkatan Produksi Susu Lokal

"Indonesia harus bisa meningkatkan kapasitas produksi susu dan daging sapi, yaitu sekitar 4,9 juta ton untuk susu segar dan 0,83 juta ton untuk daging sapi. Dengan tambahan kebutuhan dari program makan bergizi gratis, kekurangan produksi menjadi 8,5 juta ton untuk susu segar dan 0,88 juta ton untuk daging sapi," ujar Amran di Jakarta, Jumat (14/2/2025).

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved