Mentan Pastikan Efisiensi Anggaran Tidak Menghambat Program Swasembada Pangan
jika terjadi pemotongan anggaran, Mentan Amran memastikan program pencapaian swasembada pangan tidak akan terhambat
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman merespons rencana efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
"Kami sudah terbiasa mengelola anggaran terbatas tapi hasil optimal. Tapi, doakan semoga (anggaran) tidak dikurangi," ujar Amran di Jakarta, Senin (10/2/2025).
Baca juga: Mentan Minta Bantuan Polri Awasi Serapan Gabah Petani, Cegah Harga Jatuh
Namun jika terjadi pemotongan anggaran, Amran memastikan program pencapaian swasembada pangan tidak akan terhambat.
"Jangan karena anggaran semua terhambat. Apapun yang terjadi tidak masalah, yang penting swasembada tercapai," ucapnya.
Amran berujar, efisiensi anggaran bukan hal yang baru di Kementan. Pada tahun 2024, Amran sudah melakukan refocusing anggaran Kementan yang difokuskan untuk program prioritas dalam rangka peningkatan produksi padi nasional.
"Kami sudah lakukan terlebih dahulu di 2024. Kami refocusing Rp1,7 triliun untuk pompa, benih, alsintan, program oplah, dan sebagainya. Kami pangkas perjalanan dinas, rehab gedung, gunting pita seremonial," imbuhnya.
Baca juga: Pujian Prabowo ke Mentan Amran: Masalah Pangan Adalah Hidup dan Matinya Bangsa Indonesia
Amran menekankan bahwa pada refocusing tersebut, sumber daya manusia (SDM) dan kolaborasi dikerahkan sehingga anggaran yang ada dapat memberikan hasil yang tetap optimal.
"Saat itu terjadi El Nino, La Nina. Sempat shortage di awal tahun 2024. Tapi alhamdulillah, anggaran terbatas tapi kita mampu menaikkan produksi secara signifikan dan menyelamatkan pangan," ungkapnya.
DPR Tunda Semua Pembahasan Efisiensi Anggaran Bersama Kementerian
Pimpinan DPR RI menginstruksikan kepada seluruh komisi agar menunda pembahasan efisiensi anggaran dengan kementerian/lembaga.
Instruksi tersebut tertuang dalam surat tertanggal 7 Februari 2025, yang ditandatangani Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad.
Dasco mengatakan, permohonan penundaan rapat pembahasan efisiensi anggaran karena akan ada rekonstruksi anggaran dari pemerintah.
"Maka bersama ini diminta kepada Pimpinan Komisi I sampai dengan Komisi XIII DPR untuk menunda pembahasan efisiensi anggaran mitra kerja," kata Dasco dalam surat yang beredar.
Dia menegaskan, terhadap komisi yang telah melakukan pembahasan efisiensi anggaran, maka akan menggelar rapat kerja kembali dengan mitra kerja. "Diminta untuk melaksanakan rapat kembali setelah mitra kerja mendapat anggaran rekonstruksi terbaru," ujar Dasco.
Surat tersebut dibenarkan oleh Wakil Ketua Komisi XIII DPR, Andreas Hugo Pareira. "Iya (benar)," kata Andreas saat dikonfirmasi.
Diketahui, hampir seluruh kementerian/lembaga melakukan efisiensi anggaran berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.
Aiptu Yaman Buktikan Upaya Swasembada Pangan Bisa Diawali dari Pekarangan Rumah |
![]() |
---|
Polresta Malang Kota Jadi Motor Swasembada Pangan Lewat Panen Jagung |
![]() |
---|
Komisi IV DPR Apresiasi Langkah Kementan Jaga Stabilitas Harga Pangan |
![]() |
---|
Pakar dan Media Asing Soroti Demo di Indonesia, Statement Prabowo Soal Makar Dikritik Amnesty |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPD Tamsil Linrung: Dukung Penuh Upaya Mentan Amran Berantas Mafia Pangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.