Enam Bendungan di Lima Provinsi Siap Diresmikan Awal 2025

Lalu, Bendungan Keureuto juga dirancang untuk mereduksi banjir hingga 30 persen di Kabupaten Aceh Utara meliputi  tiga kecamatan. 

Yakni, Kecamatan Matang Kuli, Kecamatan Lhoksukon, dan Kecamatan Tanah Luas. Pembangunan Bendungan Keureuto dilaksanakan dalam kurun waktu 2016-2024 dengan biaya APBN Rp 2,73 triliun.

Bendungan Jlantah

Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah memiliki kapasitas tampung 10,97 juta m⊃3;.

Bendungan Jlantah memiliki manfaat untuk irigasi seluas 1.494 ha, reduksi banjir 87 ha, air baku 0,1 m⊃3;/detik, dan potensi listrik 0,6 MW.

Baca juga: Pembangunan Bendungan Jragung Semarang Mencapai 80,2 Persen, Ditargetkan Rampung Oktober 2025

Pembangunan Bendungan Jlantah dilaksanakan pada 2019-2024 dengan anggaran Rp 1,02 triliun.

Bendungan Sidan

Bendungan Sidan di Bali memiliki kapasitas tampung 5,76 Juta m⊃3; dan memiliki manfaat untuk air baku 1,75 m⊃3;/detik.

Bendungan ini memiliki potensi listrik tenaga mikrohidro sebesar 0,65 MW dana dibangun pada 2018-2024 dengan anggaran Rp 1,8 triliun.

Bendungan Marangkayu

Bendungan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur yang memiliki kapasitas tampung 12,3 juta m⊃3;.

Bendungan Marangkayu memiliki manfaat untuk irigasi 1.500 ha, air baku 0,45 m⊃3;/detik, dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) 135 kWh.

Bendungan Marangkayu dibangun pada 2023-2024 dengan anggaran Rp 191,26 miliar.

Bendungan Meninting

Bendungan Meninting di Kabupaten Lombok Barat NTB yang memiliki kapasitas tampung 12 juta m⊃3;.

Bendungan Meninting memiliki manfaat irigasi 1.559 ha, air baku 0,15 m⊃3;/detik, dan potensi listrik 0,8 MW. Bendungan Meninting dibangun pada 2019-2024 dengan anggaran Rp 1,4 triliun.