Pompanisasi Bikin Produksi Padi di Aceh Melonjak, Mentan Amran Cetak Sawah di Sumatera Utara
Terjadi peningkatan produksi padi di Provinsi Aceh mencapai kurang lebih 15 persen, sedangkan untuk Aceh Utara peningkatannya mencapai 51 persen.
TRIBUNNEWS.COM, - Kementerian Pertanian terus menggenjot produksi padi di berbagai daerah melalui program pompanisasi hingga pencetakan sawah.
Di Provinsi Aceh, setelah digencarkan pompanisasi untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) Padi, telah membuahkan hasil.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, terjadi peningkatan produksi padi di Provinsi Aceh mencapai kurang lebih 15 persen, sedangkan untuk Aceh Utara peningkatannya mencapai 51 persen.
Produksi padi di Aceh Utara pada tahun ini tercatat sebesar 340,21 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), meningkat dari 236,84 ribu ton GKG pada tahun 2023. Peningkatan ini merupakan yang tertinggi dari seluruh Kota dan Kabupaten di Aceh.
Baca juga: Lahan Luas di Merauke Dikembangkan untuk Perkebunan Tebu dan Padi, Zulhas: Nggak Nebang Pohon
“Kami yakin tahun depan Aceh akan meningkat lebih tinggi lagi dari tahun ini karena kita sudah bentuk Brigade Swasembada Pangan. Kami juga sudah memberikan alsintan untuk menekan biaya produksi hingga 50 persen,” ujar Mentan Amran di Kota Lhoksukon, Provinsi Aceh, Selasa, (10/12/2024).
Menurutnya, kemajuan sektor pertanian juga tak lepas dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang memberi perhatian khusus pada ketahanan pangan. Bahkan dalam visi besarannya, Presiden ingin Indonesia mencapai swasembada dalam waktu cepat dan singkat.
“Perhatian Bapak Presiden sangat luar biasa, di mana volume pupuk naik 100 persen, dan hutang-hutang petani yang lebih dari 10 tahun diputihkan. Sekarang tinggal Brigade Swasembada Pangan yang harus menyambut kebaikan Bapak Presiden. Tentu saya berharap teman-teman bekerja keras karema ada hibah 3 miliar untuk mengelola 200 hektare lahan,” jelasnya.
Sepanjang tahun 2024, Kementan telah memasifkan pemberian bantuan pompa, mengalokasikan 62.091 unit dan disebar ke segala penjuru.
Amran mengusung program Pompanisasi sebagai solusi tercepat menghadapi kekeringan. Program ini efektif karena dapat segera diterapkan dan tidak memerlukan biaya yang terlalu besar dibandingkan dengan solusi jangka panjang lainnya.
Cetak Sawah
Amran menambah target produksi padi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) hingga 700 ribu ton di tahun anggaran 2025.
Kenaikan ini optimis dapat dicapai melalui kegiatan cetak sawah dan optimalisasi lahan (Oplah) dengan meningkatkan indeks tanam dari 1 kali menjadi 3 kali dalam setahun.
“Ini luar biasa semangatnya targetnya naik 700 ribu ton. Dan mudah-mudahan ini dicapai kalau ini dicapai bantuan 2026,Insya Allah kami tambah lagi,” kata Amran pada Rapat Koordinasi (Rakor) Brigade Pangan di Hotel Four Points, Medan, Selasa (10/12).
Amran mengatakan produksi pangan di Sumut belum dilakukan dengan optimal terbukti dari adanya penurunan produksi pada tahun ini sehingga indeks pertanaman (IP) harus didorong untuk meningkat menjadi 3 sampai 4 tahun sekali.
“Kita sudah hitung tambahan bantuan pupuk naik 1,2 triliun, kemudian bantuan langsung dari Kementerian Pertanian sekitar 380 miliyar. Ini luar biasa bantuan dari Pemerintah Pusat atas arahan Bapak Presiden,” kata Mentan
Jelang Putusan Praperadilan Rudy Tanoe, KPK Berharap Hakim Objektif & Independen |
![]() |
---|
Mentan Amran Minta Maaf Sempat Ada Kegaduhan Soal Beras Oplosan |
![]() |
---|
RI akan Bangun Pusat Produksi Pangan di Kalimantan-Sumatera untuk Dipasok ke Palestina |
![]() |
---|
Rp9,9 Triliun untuk Hilirisasi Komoditas Perkebunan, Amran Dapat Pesan Prabowo: Mulai Sekarang Kerja |
![]() |
---|
Mentan Amran Minta Bulog Lanjut Serap Gabah Petani Rp 6.500 Per Kg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.