Selasa, 30 September 2025

Saat Menkominfo Budi Arie Didesak Mundur, Tapi Justru Dirjen Semuel yang Angkat Kaki

Semuel Abrijani Pangerapan, mundur dari jabatannya pasca adanya serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Bambang Ismoyo
Pejabat Eselon I Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan resmi mundur dari jabatannya sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kamis (4/7/2024). 

"Sehingga, kesalahan perencanaan, tata kelola maupun operasional PDN, seyogyanya ada yang bertanggung jawab," ujarnya.

Menkominfo harus mundur

Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon menyayangkan keputusan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mundur dari jabatannya.

Semuel mundur imbas serangan peretasan ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.

"Saya menyayangkan Pak Samuel mundur, karena beliau orang baik," kata Effendi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2024).

Effendi menegaskan, seharusnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang mundur, bukan Samuel.

"Harus menterinya yang mundur kalau enggak mundur, ya dipecat," ujarnya.

Dia menjelaskan, Budi Arie Setiadi layak mengundurkan diri dari jabatan Menkominfo karena sebagai pengguna anggaran.

Ia menyarankan Budi Arie Setiadi seharusnya menyatakan mundur dari jabatannya demi menjaga martabat Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya kira boleh-boleh saja, tetapi ksatria dong menteri, 'dengan ini saya ambil tanggung jawab saya menyatakan mundur demi perbaikan ke depan dan demi menjaga harkat Pak Presiden Jokowi', begitu dong," ucapnya.

Serangan Ransomware

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan error-nya Pusat Data Nasional (PDN) Sementara, pada Kamis 20 Juni 2024 disebabkan adanya serangan ransomware.

Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan, hal ini diketahui setelah pihaknya bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan penelusuran lebih lanjut.

"Perlu kami ketahui, kami sampaikan insiden Pusat Data Sementara ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama Brain Cipher ransomware," ungkap Hinsa di Kantor Kominfo, Jakarta, Senin (24/6/2024).

"Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware Lockbit 3.0. Jadi memang ransomware ini kan dikembangkan terus. Jadi ini adalah yang terbaru yang setelah kita lihat dari sampel yang sudah dilakukan sementara oleh forensik dari BSSN," ucapnya.

Sebelumnya, sistem Pusat Data Nasional (PDN) Sementara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami eror pada Kamis, 20 Juni 2024.

Hal ini tentunya berimbas pada sejumlah layanan, salah satunya layanan keimigrasian di dalam negeri.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan