Senin, 29 September 2025

Peran Mulia Industri Tahu Desa Sambak, Tulang Punggung Ekonomi Sekaligus Wujudkan Kemandirian Energi

Meski berada di lereng Gunung Sumbing, tahu Sambak sehari-hari dijual hingga ke Kota Magelang, Kabupaten Temanggung hingga Banjarnegara.

|
Penulis: Imam Saputro
Editor: Febri Prasetyo
SURYA/PURWANTO
Ilustrasi pabrik tahu 

Kepala Dusun (Kadus) Sindon Suryadi menambahkan biogas dari limbah cair tahu tidak menimbulkan bau yang tidak sedap ketika digunakan untuk memasak.

"Apinya juga biru, tidak ada bau limbahnya sama sekali," ujarnya.

Menurutnya, biogas limbah tahu ini bisa memangkas pengeluaran rumah tangganya untuk membeli gas melon.

"Biasanya sebulan beli 3 tabung gas melon, ketika sudah memanfaatkan biogas ini paling beli 1 tabung saja sebulan belum tentu habis, " ujarnya.

Belum meratanya sistem biogas ke seluruh warga desa disebabkan limbah tahu yang digunakan untuk biogas masih kurang.

“Masih terus pengembangan ya, sementara baru 88 KK, dulu bingung membuang limbah, sekarang malah kurang limbah, karena biogas dari 3 digester itu baru cukup untuk 88 KK tadi, kalau mau seluruh desa, limbahnya malah kurang banyak,” ujar Dahlan sambil tersenyum.

“Tapi sudah bisa dikatakan masalah limbah sudah teratasi, jadi ekonomi perajin tahu tetap ada, limbah jadi energi untuk kebutuhan sehari-hari, kami harapannya bisa ke semua warga desa sistem biogasnya,” tambah Dahlan.

Adapun warga desa yang memanfaatkan biogas ditarik iuran sebesar Rp15.000/bulan.

“Dana iuran itu yang kami gunakan untuk memelihara pipa, digester juga beberapa ada yang kami renovasi beberapa tahun lalu, tanpa ambil uang dari desa, sehingga sudah jalan sistemnya, sudah mandiri,” ungkap Dahlan.

"Rencana ke depan kami inginnya semua warga bisa pakai biogas, tapi ya tadi, limbah cairnya belum bisa mengimbangi," tambah Dahlan.

Pengelolaan limbah cair industri tahu Sambak mengantarkan Desa Sambak diganjar beberapa penghargaan, di antarnya desa Program Kampung Iklim (Proklim) Lestari tingkat Nasional pada 18 Oktober 2021. 

Bangunan joglo yang dibangun di atas IPAL untuk edukasi pengolahan limbah cair tahu di Desa Sambak
Bangunan joglo yang dibangun di atas IPAL untuk edukasi pengolahan limbah cair tahu di Desa Sambak (TribunSolo/Imam Saputro)

Pasca mendapatkan banyak penghargaan, Desa Sambak kerap menjadi tujuan untuk studi banding dari berbagai desa di Indonesia.

“Edukasi yang pertama pengolahan limbah cair tahu hingga sekarang kami bisa mandiri secara energi, yang kedua tentang pengelolaan hutan negara di Bukit Potorono,” kata dia.

Potensi Biogas Jawa Tengah

Manager Program Sustainable Energy Access dari lembaga Institute for Essential Services Reform (IESR), Marlistya Citraningrum mengatakan, menilik dari kegiatan usaha peternakan, pembuatan makanan yang limbahnya memiliki potensi biogas seperti tahu dan tempe, beberapa kabupaten di Jawa Tengah bisa menjadi lokus pengembangan biogas khususnya yang memiliki banyak sektor usaha tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan