Minggu, 5 Oktober 2025

Penuhi Permintaan Ekspor, Turrima Perluas Pembangunan Pabrik di Seluruh Indonesia

PT Turrima Agro Mas akan memperluas pembangunan pabriknya di seluruh Indonesia untuk mengembangkan pasar ekspor dan pasar domestik pupuk organik.

HANDOUT
Acara “Meet the Founders” yang digelar PT Turrima Agro Mas di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (14/3/2024). Acara ini digelar untuk menjaring kalangan profesional multinasional untuk mengembangkan pasar pupuk organik yang tengah berkembang pesat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Turrima Agro Mas akan memperluas pembangunan pabriknya di seluruh Indonesia untuk mengembangkan pasar ekspor dan pasar domestik pupuk organik.

Founder dan CEO PT Turrima Agro Mas, Mulyono mengatakan pihaknya kini dalam posisi dikejar demand yang tinggi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

"Karena itu kami harus mempersiapkan quality control terbaik untuk menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi, serta memperbanyak dan memperluas pabrik agar bisa mencukupi permintaan yang terus meningkat,” kata Mulyono di sela-sela acara seleksi 8 kandidat profesional yang diadakan di Sentul, Bogor, Kamis (14/3/2024).

Dengan tajuk acara “Meet the Founders”, PT Turrima Agro Mas menjaring kalangan profesional multinasional untuk mengembangkan pasar pupuk organik yang tengah berkembang pesat.

Para kandidat yang berhasil masuk dalam seleksi Turrima berasal dari berbagai industri skala nasional maupun perusahaan global.

Mereka dipertemukan dengan para founder perusahaan untuk berdialog menyumbangkan ide bisnis terbaiknya.

Baca juga: Konsisten Berinovasi dalam Pengembangan Bisnis, BUMN Pupuk Raih Penghargaan

Pada tahap Turrima mencari kandidat manajer produksi yang sudah berpengalaman mengelola pabrik, manajer operasional, serta manajer pengembangan usaha yang memiliki pengalaman pengembangan bisnis dan arena pemasaran baru.  

Yang unik, Turrima mengharuskan kandidat tersebut untuk siap tinggal bersama keluarganya di desa pinggiran Kabupaten Sragen, tempat pabrik pusat berlokasi.

Selain itu mereka juga harus berani berkulit gosong di bawah paparan terik matahari serta bersedia belajar mengaji pada kyai kampung.

“Ini yang menarik perhatian saya. Saya mengajukan diri agar bisa kembali hidup di desa yang tenang dan ngaji pada kiai kampung karena hidup tidak melulu masalah pencapaian dunia,” kata seorang kandidat berlatar belakang manajerial industri farmasi dan FMCG nasional.

PT Turrima didirikan Mulyono pada 1998 dengan fokus pada produksi pupuk organik.

Turrima menyasar pasar ekspor dan pasar dalam negeri, baik untuk segmen B2B maupun ritel.

Baca juga: Mentan: DPR dan Menkeu Setujui Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton

Perusahaan ini berkomitmen memberikan kontribusi positif bagi pertanian dengan menyediakan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Selain di Sragen sebagai kantor pusat, Turrima juga memiliki 9 pabrik pupuk kompos di berbagai daerah.

Jumlah pabrik itu belum termasuk produksi kemitraan yang mereka jalin dengan beberapa peternak lokal.

“Dari rekrutmen ini kami berharap bisa mendapatkan leader yang mampu menangani 9 site yang berpencar-pencar, karena kami dikejar-kejar produksi. Apalagi kami menargetkan ke depan ada perwakilan di setiap provinsi,” kata Mulyono.

Selain memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, sejak tiga tahun silam pemasaran pupuk organik Turrima sudah menembus pasar ekspor, khususnya ke negara Afrika dan Kuwait.

Baca juga: Komisi IV DPR Minta Pemerintah Lanjutkan Program HGBT untuk Pupuk, Berikut Alasannya

Sementara untuk pasar dalam negeri, 40 persen diserap pasar B2B dan sisanya masuk pasar ritel.

Untuk pasar Afrika, saat ini mereka baru mampu memenuhi permintaan 4-5 kontainer dalam satu tahun.

Padahal permintaan dari benua hitam itu terus meningkat dari waktu ke waktu karena dinilai berhasil memperbaiki dan menyuburkan lahan pertanian di sana.

Tak kurang Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Afrika Tengah Gabriel Mbairobe sampai melayangkan surat penghargaan khusus karena prestasi tersebut.

Seperti tertuang dalam suratnya, Mbairobe menyatakan pupuk organik Turrima diakui berhasil meningkatkan hasil pertanian baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.

Selain itu, produk ini juga terbukti mengurangi  pencemaran lingkungan serta meningkatkan kualitas tanah.

Baca juga: Distribusi Pupuk Subsidi Tanpa Perantara, Arnod Sihite: Itu Sangat Membantu Petani

Berdasarkan kesaksian mitra kerjanya di Afrika, menurut Mulyono, pupuk organik produksinya berhasil meningkatkan levelling off lahan pertanian di sana yang sebelumnya rusak oleh paparan pupuk kimia semasa penjajahan Perancis.
Levelling off merupakan petunjuk menurunnya efisiensi pupuk akibat penurunan kesehatan tanah baik secara fisik, kimia maupun biologi.  

“Sekarang mereka sudah berhasil meningkatkan levelling off pada angka 2 serta meningkatkan capaian produksi padi sampai 40 persen. Dan karena kondisi ini, mereka  sempat mengajak tamu dari World Bank untuk berkunjung ke pabrik kami di Sragen,” ungkap Mulyono.

Mulyono mengatakan kelebihan pupuk organik produksi Turrima Agro Mas terletak pada kandungan organik yang lebih tinggi dibanding produk sejenis.

Selain itu, mereka juga banyak menggunakan agen hayati/organisme hayati dari produk sebelum tanam, saat tanam, sebelum panen hingga peningkatan bobot buah hasil panen.

Selain produknya ditujukan untuk meningkatkan hasil pertanian, operasional PT Turrima juga menerapkan corporate value untuk merawat keseimbangan ekosistem, dan mendukung pertanian berkelanjutan.

Baca juga: Jokowi Resmikan Pabrik Amonium Nitrat di Bontang, Kurangi Ketergantungan Impor Bahan Baku Pupuk

Dari pengadaan sumber daya bahan baku hingga proses produksi, kata Mulyono, praktik operasional PT Turrima Agro Mas berusaha untuk meminimalkan dampak negatif kepada ekosistem.

“Sebenarnya kalau kita semua mau fokus mengelola sampah-sampah organik di sekeliling kita, masalah sampah di Indonesia bisa teratasi dengan cepat. Melalui pemupukan organik, bertani juga menjadi profesi yang menyenangkan,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved