Senin, 29 September 2025

Harga Beras Melonjak

Janji Pemerintah Meleset: Beras Hilang di Ritel Modern, Masyarakat Kurangi Pembelian Akibat Mahal

Bapanas menyampaikan ke pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) persoalan beras akan selesai pekan kemarin.

Nitis Hawaroh
Seorang ibu rumah tangga tengah membeli beras premium di Hypermart Jalan Raya Margonda Depok. Bapanas menyampaikan ke pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) persoalan beras akan selesai pekan kemarin. 

"Ini hari ini kita cek melimpah tinggal distribusi ke pasar ritel, pasar yang ada di daerah semuanya. Cek langsung ke gudang ini ke pedagang di cek cek," pungkasnya.

Sebelumnya pada pekan lalu, Ketua Umum Aprindo Roy Mandey mengatakan pihaknya dijanjikan pemerintah bahwa masalah kelangkaan beras premium di ritel modern bisa teratasi akhir pekan ini.

Usai rapat bersama Badan Pangan Nasional, ia mengungkap bahwa ritel modern akan diguyur dengan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

"Tadi sih dibilang akhir minggu ini, tapi kita minta, karena hari Rabu libur, ya hari Kamis sudah kelihatan. Jangan tunggu Jumat dan Sabtu karena memang ini urgen kan. Jangan sampai (masyarakat) panic buying," kata Roy ketika ditemui di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).

Untuk mengguyur ritel modern dengan beras SPHP, ia mengatakan pihak swasta sampai harus membantu Perum Bulog dalam proses pengepakannya.

Hal itu, menurut Roy, karena Bulog memiliki keterbatasan dalam pengepakan beras SPHP.

"Ada proses di mana mereka (Bulog) harus packing. Kan Bulog juga packing terbatas, jadi perlu ada kerja sama dengan packers swasta," ujar Roy.

"Jadi, beras SPHP yang karungan mau dikirim ke swasta, supaya swasa mem-packing," lanjutnya.

Dalam kesempatan sama, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya bersama semua stakeholder pangan akan segera menggelontorkan beras ke berbagai lini pasar.

Ini merupakan perintah dari Presiden Jokowi agar masyarakat kembali bisa berbelanja beras dengan tenang dan bijak sesuai kebutuhan.

Jokowi telah memerintahkan agar semua pihak terkait bisa mengonversi beras 5 kg, lalu segera kirim ke pasar tradisional dan pasar ritel modern.

Arief juga diperintah untuk membereskan stok di Pasar Induk Beras Cipinang karena stoknya yang melimpah, sedangkan stok di pasar ritel modern malah sedikit.

"Jadi semua elemen ekosistem beras nasional, mulai dari penggiling padi, pedagang termasuk ritel, BUMN, dan BUMD, kita akan cetak ke 5 kg, kita akan percepat,” ujar Arief.

Ia mengatakan, sekarang yang dipercepat pihaknya adalah mencetak beras kemasan 5 kg lalu kirim ke pasar, baik dalam bentuk beras SPHP maupun komersial.

"Komersialnya nanti Food Station, SPHP itu Bulog. Untuk yang komersial akan dikerjakan oleh Food Station bersama penggiling padi yang lain. Lalu untuk SPHP, nanti Bulog juga dibantu oleh teman-teman yang punya rebagging (pengemasan ulang),” ujar Arief.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan