Selasa, 7 Oktober 2025

Kemenag Masih Beda Pendapat dengan Arab Saudi Soal Rekening Haji Khusus

Kementerian Agama RI dan Pemerintah Arab Saudi masih berbeda pendapat mengenai rekening haji khusus.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
SURYA/SURYA/HABIBUR ROHMAN
Kelompok terbang (kloter) pertama jemaah calon haji 1444 H/2023 dari Jawa Timur memasuki pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV5079 di Bandar Udara Internasional Juanda, Rabu (24/5/2023). Kementerian Agama RI dan Pemerintah Arab Saudi masih berbeda pendapat mengenai rekening haji khusus. SURYA/HABIBUR ROHMAN 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengungkapkan pihaknya dan Pemerintah Arab Saudi masih berbeda pendapat mengenai rekening haji khusus.

Pemerintah Arab Saudi meminta agar rekening haji khusus diserahkan kepada Kantor Urusan Haji (KUH).

"Kita ingin mengakselerasi ini semua, untuk haji khusus memang info terbaru masih ada beda pendapat antara kita dan Kemenhaj Arab Saudi mengenai rekening dari PIHK, dimana mereka menginginkan rekening untuk haji khusus disiapkan oleh KUH," ujar Hilman yang dilansir dari laman Kemenag, Rabu (31/1/2024).

Hilman mengungkapkan ketetapan ini sejauh ini telah diterapkan oleh negara lainya.

Negara-negara tersebut, kata Hilman telah menyerahkan rekening haji khusus melalui KUH.

"Hal ini sebagaimana dilakukan oleh negara-negara lainnya yang menyerahkan urusan rekening haji khususnya kepada kantor misi haji masing-masing," ucap Hilman.

Usulan ini, kata Hilman, masih akan didiskusikan lagi dengan KUH.

"Kami sendiri masih mempertimbangkan rekomendasi ini karena akan ada proses yang begitu panjang dan tenaga yang tidak sedikit untuk proses transfer dananya," pungkas Hilman.

Seperti diketahui, Pemerintah Arab Saudi menerapkan kebijakan baru bagi Penyelenggara Ibadah Haji Khusus pada penyelenggaraan haji tahun 1445H/2024M.

Di dalam aturan ini, satu entitas travel haji khusus minimal memiliki 1.500 jemaah. Travel-travel dengan jumlah jemaah sedikit, diminta bergabung membentuk konsorsium.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved