Kebangkrutan Perusahaan Jepang Melonjak 33,3 Persen dan Akan Naik Lagi di 2024
Kebangkrutan perusahaan Jepang pada tahun 2023 naik 33,3 persen secara tahunan dan jadi lonjakan terbesar sejak pecahnya gelembung ekonomi Jepang.
Jika suku bunga terus naik ke nol di masa depan, bisa dibayangkan bahwa lebih banyak perusahaan akan berjuang untuk meminjam lagi. Ini tidak akan dapat membayar utang berlebihan yang telah membengkak karena pinjaman nol-nol, dan mungkin masalah hidup dan mati bagi usaha kecil dan menengah (UKM) dan usaha mikro yang menderita kenaikan biaya karena harga tinggi dan kenaikan upah.
Menurut survei yang dirilis oleh Teikoku Databank pada Desember 2022, diperkirakan ada 188.000 "perusahaan zombie" pada tahun fiskal 2021 yang tidak dapat menutupi beban pembayaran bunga pinjaman dengan keuntungan bisnis.
Jumlah perusahaan zombie, yang dapat dikatakan berada di ambang kebangkrutan, kemungkinan akan meningkat lebih lanjut dalam waktu dekat ini, dan tren ini perlu dipantau secara ketat sebagai salah satu faktor risiko potensial.
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: [email protected] Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.
Perusahaan Jepang Pembuat Roller Khusus Teknologi Terbaru Berencana Bangun Pabrik di Indonesia |
![]() |
---|
Kebangkrutan Perusahaan Jepang Meningkat Pesat Karena Tunggakan Pajak Asuransi |
![]() |
---|
Ekspansi Bisnis Pembayaran Digital, Fintech Yokke Gandeng Perusahaan Jepang |
![]() |
---|
PT Craze Indonesia dapat Pinjaman 200 Juta Yen dari Bank Jepang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.