Rabu, 1 Oktober 2025

Sistem Pembayaran Tol Tanpa Sentuh Belum Bisa Digunakan saat Mudik Lebaran 2024

PUPR: sistem pembayaran tol tanpa sentuh MLFF belum bisa digunakan saat mudik Lebaran 2024.

dok.
Dengan memanfaatkan konektivitas telepon pintar (smartphone) dan satelit, maka nantinya palang dan gerbang tol tidak lagi diperlukan jika teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF) sudah diterapkan. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkap sistem pembayaran tol tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) belum bisa digunakan saat mudik Lebaran 2024.

Saat ini, uji coba pembayaran tol tanpa sentuh tengah dijalankan di Tol Bali Mandara.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan sistem pembayaran nirsentuh ini belum siap digunakan saat mudik Lebaran 2024.

Baca juga: Roatex Indonesia: Hungaria Sudah Inves Rp 1 Triliun untuk Proyek MLFF

Sebab, kata dia, sistem ini melibatkan revenue atau pendapatan dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

"Belum (siap digunakan saat mudik Lebaran 2024). Mungkin Bali bisa. Kita evaluasi dulu lah. Karena itu sistemnya melibatkan revenue BUJT," kata Hedy ketika ditemui di Gerbang Tol Limo Utama, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin (8/1/2024).

Ia mengatakan, harus berhati-hati jika melakukan sesuatu yang melibatkan pendapatan BUJT.

"Revenue BUJT itu adalah satu-satunya darah untuk kehidupan BUJT. Jadi harus hati-hati," ujar Hedy.

Jika ternyata menggunakan MLFF malah mempengaruhi pendapatan BUJT-nya, itu dapat mengacaukan berbagai macam hal seperti rencana bisnis perusahaan.

Baca juga: Respon Jasa Marga Soal Mobil Tertimpa Portal Tol Saat Uji Coba MLFF di Bali

"Karena kalau di situ umpamanya biasanya (pendapatannya) 100, tiba-tiba pakai MLFF kok 80, wah itu bisa mengacaukan banyak hal. Business plan, potensi litigasi legal problem. Jadi kita harus hati-hati agar tidak ada yang keliru," lanjutnya.

Dalam kesempatan sama, Hedy juga merespons mengenai video uji coba tol tanpa sentuh MLFF yang viral, menunjukkan portal tol yang masih menimpa mobil.

Ia menilai hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar karena masih dalam masa uji coba.

"Ya namanya juga lagi nge-test (mencoba). 'Oh ternyata ini jeduk kepala orang'. Kita perbaiki software-nya," kata Hedy.

Baca juga: Teknologi Sistem Transaksi Tol Nirsentuh MLFF Disebut Bisa Minimalisir Truk ODOL

Ia mengatakan, pada prinsipnya, MLFF akan dievaluasi setiap menyentuh milestone atau tonggak pencapaian tertentu.

Meski demikian, dia bilang, Kementerian PUPR tetap memiliki linimasa keseluruhan, rencananya, serta apa saja titik-titik yang perlu dievaluasi.

"Jadi, sekarang kita masih evaluasi yang trial di Bali," ujar Hedy.

Baca juga: Astra Infra Antusias Sambut Uji Coba Bayar Pakai MLFF

Ia mengungkapkan dalam uji coba MLFF ini ada beberapa skenario yang harus pihaknya antisipasi, termasuk bagaimana jika dalam kasus tertentu, ada mobil yang berdempetan.

"Ada 70 lebih skenario yang harus kita uji," kata Hedy.

Tertimpa portal

Sebelumnya sempat beredar video viral yang menunjukkan sejumlah mobil yang tertimpa portal tol beredar di media sosial.

Akun Instagram @drive_xperience mengunggah video yang menarasikan bahwa uji coba bayar tol tanpa henti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) disebut gagal lantaran mobil masih tertimpa portal.

"Uji coba bayar tol tanpa stop dari PT Roatex di Bali. Disebut gagal! Mobil kejedot portal saat uji coba bayar tol tanpa henti," tulis akun media sosial tersebut.

Hal itu pun ramai menuai komentar dari warganet, akun bernama @azkahanakia menuliskan "Namanya tanpa di stop ya jangan pakai plang adulah pak, ini baru uji coba okelah dimaklumin, nanti kalau sudah beroperasi jangan eror ya bahaya," tulis dia.

Sedangkan akun bernama @uchoksn menuliskan "Namanya tanpa stop ya enggak boleh ada plang nya. Di US juga begitu," bebernya.

Sebagai informasi, Sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi Cantas di smartphone.

Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system.

Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.

Dengan diimplementasikannya sistem ini pengendara tidak lagi perlu berhenti dan kendaraan dapat terus berjalan seperti biasa.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved