Senin, 29 September 2025

Kecelakaan Kereta Api di Bandung

Pengamat: Ada Potensi Human Error dalam Kecelakaan KA Turangga-KA Lokal Baraya

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menduga ada potensi human error dalam kecelakaan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
dok. Kompas
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menduga ada potensi human error dalam peristiwa kecelakaan Kereta Api Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya (Baraya) di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat pagi, 5 Januari 2024.

Diketahui, telah terjadi insiden kecelakaan kereta yang melibatkan KA Turangga dengan KA Commuterline Bandung Raya terjadi di lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700, Kabupaten Bandung pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB.

Kedua kereta tersebut saling bertabrakan di jalur single track.

Djoko meminta seluruh pihak menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Menurutnya, ada peran petugas pengatur perjalanan kereta api (PPKA) yang bertugas memberi arahan kepada masinis untuk memberangkatkan KA.

"Ini bisa didalami setelah KNKT tahu apakah ada kerusakan dari sinyal atau ada perintah salah atau keliru," ucap Djoko dalam bincang di Kompas TV, Jumat (5/1/2024).

"Ini pendalaman dari KNKT akan lebih tepat, akankah lagi kita hanya bisa menduga atau bisa juga ada kesalahan teknis," sambungnya.

Djoko juga mengungkapkan, jalur single track memang cukup rawan memicu terjadi kecelakaan kereta karena pengaturan alu lintas keretanya lebih rumit jika dibandingkan pengoperasian kereta di ruas atau jalur double track.

Single track dalam istilah perkeretaapian adalah, jalur kereta api yang hanya memiliki satu jalur rel. Sehingga jalur tunggal memungkinkan kereta api dapat berjalan dari kedua arah.

Baca juga: Tabrakan KA Turangga Vs KA Baraya, Pengamat: Jalur Single Track Rawan Kecelakaan

Namun untuk lebih pastinya terkait penyebab kecelakaan kereta di Kabupaten Bandung tersebut, Djoko meminta seluruh pihak menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

KNKT akan menilai dari keseluruhan poin, mulai dari sisi Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) hingga Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka).

Baca juga: Evakuasi Terus Berlanjut, Berikut Rincian Jumlah Korban Kecelakaan KA Turangga

"Kita tunggu hasil investigasi spesifiknya dari KNKT berdasarkan PPKA pusat kendali, juga masyarakat sekitar yang melihat, termasuk juga lihat Gapeka-nya seperti apa. Single track ini memang riskan," ucap Djoko.

Saat ini, lanjut Djoko, Pemerintah memang tengah mendorong pembangunan double track di seluruh ruas atau perlintasan KA di Pulau Jawa.

Saat ini realisasi jalur kereta double track di Pulau Jawa belum 100 persen.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan