Senin, 29 September 2025

Kendaraan Listrik

Bambang Soesatyo Dorong Percepatan Migrasi Kendaraan Konvensional ke Kendaraan Listrik

Sektor transportasi melepas emisi karbondioksida (CO2) sebanyak 280 juta ton pada 2020.

Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo, Plt Sekjen Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika, Excecutive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN Ririn Rachmawardini dan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra saat menjadi pembicara pada acara talkshow Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta Barat, Rabu (18/10/2023). Pada acara tersebut Bambang Soesatyo menyebutkan pemerintah bergerak untuk mendorong percepatan adopsi EV dengan memberikan insentif, lalu DKI juga memberikan free parking dan saat ini Kementerian Perindustrian memberikan diskon pajak barang mewah dari 75 persen menjadi 60 persen. Tribunnews/Jeprima 

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia itu juga mendukung Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) 6/2022.

Dalam Permenperin 6/2022, ditargetkan penjualan mobil listrik tahun 2025 mencapai 400 ribu unit, dengan pengurangan impor BBM 5 juta barel dan emisi karbon 1,84 juta ton.

Tahun 2030, penjualan mobil listrik ditargetkan mencapai 600 ribu unit, dengan pengurangan impor BBM 7,5 juta barel dan emisi karbon 2,76 juta ton.

Tahun 2035, penjualan mobil listrik ditargetkan 1 juta unit, dengan pengurangan impor BBM 12,5 juta barel dan emisi karbon 4,6 juta ton.

"Sementara produksi motor listrik pada 2025 diproyeksikan 1,76 juta unit, tahun 2030 sebanyak 2,45 juta unit, dan tahun 2035 sebanyak 3,22 juta unit. Target pengurangan emisi karbon pada 2025, 2030, dan 2035 masing-masing mencapai 800 ribu ton, 1 juta ton, dan 1,4 juta ton," kata Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI itu.

Keunggulan Kendaraan Listrik

Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, pengguna kendaraan listrik memiliki banyak keunggulan.

Antara lain, ramah lingkungan dan ramah kantong, karena tidak menghasilkan emisi gas buang serta tidak perlu service rutin bulanan.

Kendaraan listrik juga memiliki torsi instan sehingga terasa lincah dan gesit, terutama ketika digunakan dalam situasi stop and go.

"Keunggulan lainnya yakni kondisi kabin senyap dan nyaman, tidak terdengar suara mesin, pajak kendaraan relatif murah, di DKI Jakarta BBNKB gratis dan PKB yang hanya perlu dibayar 10 persen oleh pemilik mobil, minim perawatan karena memiliki komponen bergerak yang lebih sedikit dibandingkan kendaraan konvensional, memiliki tingkat efisiensi tinggi serta bebas tilang ganjil genap," pungkas Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum FKPPI.

Dalam acara ini, turut hadir PLT Sekjen Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika, Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN Ririn Rachmawardini, CEO Gesits Bernardi Djumril, President Direktur Prestige Motors Rudy Salim, serta SVP Corporate Strategy and Business Development IBC Adhietya Saputra.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan